Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Sebut Keracunan MBG karena Kaget: Biasa Indomie Dikasih Spageti

Sosok Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthi viral di media sosial. Sebut siswa keracunan MBG karena perutnya kaget: biasa Indomie.

Editor: Hefty Suud
KOLASE KOMPAS.com/Yefta Christopherus Asia - IST via TribunBatam
GUBERNUR JATENG VIRAL - (foto kanan) ilustrasi Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menu spageti, dan (foto kiri) Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi yang viral sebut siswa keracunan MBG karena kaget biasa makan Indomie diberi spageti. 

"Jadi bukan karena anak-anak tidak terbiasa makan spageti, tapi karena proses penyajian yang terlalu lama dari waktu masak hingga dikonsumsi," jelas dia.

Ia menjelaskan, makanan matang seharusnya tidak dibiarkan di suhu ruang lebih dari empat jam.

Jika lebih dari itu, mikroba dapat berkembang cepat di kisaran suhu 4–50 derajat Celsius dimana ini merupakan zona berbahaya dalam keamanan pangan.

"Kalau di dapur MBG, proses produksi biasanya dimulai malam hari sekitar pukul 21.00 sampai subuh."

"Lalu makanan baru dikirim dan disajikan siang. Jarak waktunya jauh lebih lama dari batas aman," ucapnya.

Selain waktu tunggu yang panjang, Yusta juga menyoroti risiko kontaminasi dalam sistem produksi masal.

Satu dapur Satuan Pelaksana Penyedia Gizi (SPPG) bisa melayani ribuan porsi untuk beberapa sekolah.

Sekolah yang jaraknya paling jauh otomatis punya risiko lebih tinggi karena distribusinya lebih lama.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Kandungan Gizi Kentang Rebus dan Pangsit MBG Depok - Dampak Bensin Campur Etanol

Baca juga: Organisasi Guru Tolak Cicipi Menu MBG hingga Bereskan Ompreng, Mendikdasmen Siapkan Insentif

"Kadang proses memasak juga diulang karena keterbatasan alat. Misalnya, sayur dimasak tiga kali."

"Yang pertama paling lama terpapar udara, dan itu yang paling berisiko menimbulkan keracunan," jelasnya.

Sebagai solusi, ia menyarankan penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) agar setiap tahap produksi bisa dilacak bila terjadi kasus keracunan.

Yusta juga menilai perlu adanya sertifikasi dapur MBG, seperti Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).

Hal ini untuk memastikan kebersihan dapur dan pekerja sesuai standar.

"Kalau dapur bersertifikat, suhu makanan bisa dijaga tetap aman, baik dengan pendingin maupun pemanas, sehingga tidak masuk zona bahaya," ujarnya.

Selain itu, ia merekomendasikan agar kapasitas produksi dapur MBG dikurangi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved