Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bupati Tegas soal Kasus Mursiti Tewas dengan Luka Tak Dijahit Pasca Operasi, Pihak RS: Sesuai SOP

Bupati langsung turun tangan menyaksikan kasus Mursiti yang tewas dengan luka bedah yang tak dijahit dan berisi kasa.

|
Wartakota
DIDUGA MALPRAKTIK - Sebuah video memperlihatkan jasad seorang wanita dengan luka bekas operasi di bagian perut bawah tidak dijahit dan di dalamnya ada kain kasa viral di media sosial. Kini Bupati setempat turun tangani kejadian ini. 
Ringkasan Berita:
  • Viral di media sosial video Mursiti lansia meninggal setelah lakukan operasi bisul.
  • Pasca operasi dilakukan, video ramai disoroti soal luka tak dijahit yang terbuka hingga ada sisa kain kassa di dalamnya.
  • Bupati Karawang akhirnya turun tangan dan minta Dinkes segera menanggapi.

TRIBUNJATIM.COM - Kasus Mursiti seorang lansia berusia 61 tahun yang meninggal dunia setelah jalani operasi di RS Hastien Karawang viral.

Mursiti, diduga menjadi korban kelalaian oleh pihak rumah sakit karena video yang telanjur viral.

Video itu berisi jasad Mursiti (62) dengan luka bekas operasi tidak dijahit.

Mursiti (62), warga Kampung Pamahan, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi akhirnya diduga menjadi korban kelalaian medis setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Hastien, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Menanggapi berita viral itu, Aep Syaepuloh mengambil tindakan.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengintruksikan agar Dinas Kesehatan turun tangan.

"Iya ramai itu ya, saya sudah intruksikan ke Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk cek ke RS bersangkutan dan termasuk keluarga korban," kata Aep saat diwawancarai di Plaza Pemda Karawang pada Senin (13/10/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Wartakota

Menurut Aep, informasi beredar di video soal dugaan mal praktek itu harus ditelusuri kebenarannya dengan meminta keterangan dari rumah sakit dan termasuk keluarga pasien yang meninggal tersebut.

"Jadi harus dipastikan apakah sudah sesuai SOP atau tidak. Makanya Aep minta Dinkes turun," jelasnya.

Kronologi menurut keluarga

Adik korban, Acih Sukarsih (41) menjelaskan, peristiwa bermula ketika Mursiti mengalami keluhan bisul dan dibawa keluarga ke rumah sakit tersebut pada Senin (6/10/2025).

Setelah diperiksa di ruang UGD, korban menjalani operasi pada Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Sehari kemudian, Rabu (8/10), korban diizinkan pulang ke rumah setelah mendapatkan perawatan pascaoperasi.

Sebuah video memperlihatkan jasad seorang wanita dengan luka bekas operasi di bagian perut bawah tidak dijahit dan di dalamnya ada kain kasa viral di media sosial.
Sebuah video memperlihatkan jasad seorang wanita dengan luka bekas operasi di bagian perut bawah tidak dijahit dan di dalamnya ada kain kasa viral di media sosial. (Wartakota)

"Tapi kondisinya terus menurun dan meninggal dunia pada Sabtu dini hari (11/10) di rumah," ujarnya pada Minggu (12/10/2025).

Menurut keterangan adik korban keluarga tidak mengetahui adanya tindakan operasi di bagian bawah perut.

Sebab, saat dibawa ke rumah sakit keluahannya ialah bisu pada bagian pantat.

“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar Acih Sukarsih

Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai, yang turut mendampingi keluarga saat mendatangi pihak rumah sakit, menyebut pihak RS Hastin telah mengakui adanya kasa di dalam luka operasi.

Baca juga: Pak Lurah Asyik Sama Selingkuhan di Kamar Ngamuk Digerebek Istri Sah & Anaknya, Alasan Sudah Cerai

Tim medis sebut sesuai SOP

Namun demikian, pihak medis menyatakan tindakan tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan luka rencananya akan dijahit pada Senin (13/10).

“Pihak rumah sakit menjawab bahwa keberadaan kasa itu bagian dari SOP tindakan medis. Namun kami tetap berharap ada penelusuran lebih lanjut apakah tindakan itu sesuai prosedur atau tidak,” kata Jajang.

Hingga kini, keluarga Mursiti masih menunggu langkah lanjutan dan berencana melaporkan dugaan kelalaian medis atau malpraktik ke pihak kepolisian jika ditemukan cukup bukti.

Jasad almarhumah Mursiti telah dimakamkan pada Sabtu siang (11/10/2025) di tempat pemakaman keluarga yang berjarak tak jauh dari rumah duka di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran.

Kata pihak RS

Sementara itu, Manajer Pelayanan Medis RS Hastien, dr. Fahri Trisnaryan menjelaskan pasien datang dengan keluhan nyeri dan bengkak di area bokong serta perut bawah, disertai demam.

Pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi luas dengan nanah yang menyebar hingga rongga perut bawah.

“Pasien memiliki riwayat diabetes melitus (DM) yang memperberat kondisi infeksi. Kami melakukan operasi evakuasi nanah dan pembersihan luka (debridement) dengan irigasi antiseptik. Luka tidak dijahit rapat, melainkan diberi kasa untuk drainase,” katanya dalam keterangan kepada media.

Selama perawatan, pasien juga mendapat terapi antibiotik, pengendalian gula darah, dan perawatan luka.

Kondisinya sempat membaik dengan demam hilang, nyeri berkurang, dan luka menunjukkan tanda penyembuhan.

Baca juga: Alasan 18 Warga Lakukan Penyerangan ke Mapolres Lumajang, Polisi Beber Kronologi Tersangka Tewas

Diduga malpraktik

Terkait hal ini  ada dugaan terjadi malapraktik oleh dokter operasi.

Malapraktik adalah kelalaian atau penyimpangan dari standar profesional yang berlaku, seperti dalam praktik kedokteran, yang dapat menyebabkan kerugian pada pasien atau klien. 

Istilah ini berasal dari bahasa Inggris "malpractice" yang berarti "praktik yang salah". 

Untuk membuktikan malapraktik medis, umumnya harus ada hubungan profesional, kelalaian/kesalahan medis, kerugian atau cedera pada pasien, serta hubungan sebab-akibat langsung antara kelalaian dan kerugian tersebut. 

Korban diketahui bernama Mursiti (62), warga Kampung Pamahan, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. 

Ia diduga menjadi korban kelalaian medis setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Hastien, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Adik korban, Acih Sukarsih (41) menjelaskan, peristiwa bermula ketika Mursiti mengalami keluhan bisul dan dibawa keluarga ke rumah sakit tersebut, Senin (6/10/2025).

Setelah diperiksa di ruang UGD, korban menjalani operasi pada Selasa (7/10) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Sehari kemudian, Rabu (8/10), korban diizinkan pulang ke rumah setelah mendapatkan perawatan pascaoperasi.

"Tapi kondisinya terus menurun dan meninggal dunia pada Sabtu dini hari (11/10) di rumah," ujarnya.

Menurut keterangan adik korban, keluarga tidak mengetahui adanya tindakan operasi di bagian bawah perut.

Sebab, saat dibawa ke rumah sakit keluhannya ialah bisul pada bagian pantat.

“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar Acih Sukarsih

Kepala Desa Sumberurip, Jajang Sujai, yang turut mendampingi keluarga saat mendatangi pihak rumah sakit, menyebut pihak RS Hastien telah mengakui adanya kasa di dalam luka operasi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved