Berita Viral
Alasan Kader Posyandu Pungut Rp 5 Ribu ke Warga yang Ambil MBG, Ada Ongkos Antar, BGN Kini Hentikan
Masyarakat mengeluhkan adanya pungutan untuk menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) kategori ibu hamil. BGN punn bertindak.
TRIBUNJATIM.COM - Masyarakat mengeluhkan adanya pungutan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kategori ibu hamil.
Adanya pungutan untuk penerima MBG ini terjadi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai Senin (13/10/2025).
Para ibu hamil diminta Kader Posyandu membayar Rp 5 ribu untuk dapat MBG.
Kasus yang memberatkan warga dan tidak sesuai janji Presiden Prabowo Subianto ini viral di media sosial.
“Iya awalnya mah bayar seikhlasnya. Ada yang kasih dua ribu sampai tiga ribu. Tapi dari tanggal 4 Oktober 2025 jadi dipatok lima ribu,” kata salah satu penerima MBG yang namanya tak ingin disebutkan.
Terkait masalah ini, seorang Kader Posyandu di Kelurahan Tanjung, Euis mengungkap alasan di balik pungutan uang tersebut.
Disebutnya bahwa uang yang diberikan warga bukan pungutan wajib, melainkan sumbangan sukarela.
“Nggak ada target Rp 5.000 seperti yang viral. Ada yang ngasih lima ratus perak, ada juga seribu, itu pun seikhlasnya. Uangnya dipakai untuk beli kantong plastik dan bantu ongkos nganter,” ujar Euis di Aula Kantor Kelurahan Tanjung, Minggu (12/10/2025), melansir dari Kompas.com.
Terbaru, Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan pungutan tersebut.
Program MBG dipastikan gratis tanpa pungutan karena seluruh anggarannya telah disiapkan negara sebagai salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto.
Keputusan penghentian pungutan itu diambil setelah seluruh Kader Posyandu mendapat pengarahan dari Satgas MBG Provinsi Jawa Barat bersama Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, dan pengurus SPPG di Aula Kelurahan Tanjung, Minggu (12/10/2025).
Baca juga: Siswi SMP Hujat Menu MBG, Kepsek Sebut Mereka Berasal dari Keluarga Broken Home: Cari Perhatian Saja
“Ini program baru, baru sebulan berjalan di Kelurahan Tanjung. Ada beberapa kader yang belum memahami aturan, terutama soal distribusi dan kemasan makanan. Jadi ada yang membungkus ulang pembagian MBG dan pungutan itu diberlakukan."
"Sudah dihentikan meski berdalih sukarela, itu gak dibolehkan. Program MBG gratis bagi seluruh masyarakat penerima,” jelas Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dery Ahmad Suwandi, usai menelusuri kasus tersebut di Tasikmalaya, Senin siang.
Dery menjelaskan, pungutan terjadi karena sebagian kader melakukan pengemasan ulang makanan (repacking) menggunakan wadah plastik yang seharusnya tidak diperlukan.
“Selama ini ada yang repot membuka omprengan lalu memindahkan ke wadah lain, padahal itu memakan waktu, biaya, dan menurunkan higienitas. Karena itu kami tekankan, MBG ini sudah termasuk biaya distribusi dari pemerintah. Tidak boleh ada pungutan tambahan dalam bentuk apa pun,” tegas Dery.
Makan Bergizi Gratis (MBG)
pungutan untuk penerima MBG
Kota Tasikmalaya
Kader Posyandu
Presiden Prabowo Subianto
viral di media sosial
TribunJatim.com
Tribun Jatim
meaningful
MBG
Kronologi Tewasnya Angga di Kelas usai Diduga Jadi Korban Bullying, Kepsek Didatangi Siswa |
![]() |
---|
Kisah Cinta Sehidup Semati, Mbah Biba Susul Suami Meninggal Selang 2 Jam, Wabup Ikut Melayat |
![]() |
---|
Bupati Tegas soal Kasus Mursiti Tewas dengan Luka Tak Dijahit Pasca Operasi, Pihak RS: Sesuai SOP |
![]() |
---|
ASN Kepahiang Minta Maaf usai Viral Injak Quran, PCNU Minta Umat Islam Percayakan Sanksi ke Pemkab |
![]() |
---|
Pak Lurah Asyik Sama Selingkuhan di Kamar Ngamuk Digerebek Istri Sah & Anaknya, Alasan Sudah Cerai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.