Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Perusahaan Merugi Rp 661 Juta karena Ulah Manajer Keuangan, Habis untuk Beli 17 Sneaker dan Tas

Kasus penggelapan uang terjadi di sebuah perusahaan taman hiburan di Kota Denpasar, Bali. Pelakunya adalah manajer keuangan dan akuntansi.

Editor: Ani Susanti
Freepik
PENGGELAPAN UANG - Foto ilustrasi uang terkait berita seorang manajer keuangan dan akuntansi di sebuah perusahaan taman hiburan di Kota Denpasar, Bali, ditangkap polisi setelah nekat menggelapkan uang di tempatnya bekerja senilai Rp 661.172.000. 

Ia menyarankan untuk lebih memanfaatkan barang-barang yang sudah dimiliki. Dengan begitu, kita akan melihat barang tersebut lebih berharga dan tidak mudah tergantikan.

“Hal ini membantu kita lebih menghargai apa yang kita punya,” tambahnya.

3. Menggunakan metode 'Am I HALT?'

Cynthia juga memperkenalkan metode Am I HALT?, sebuah akronim yang membantu mengidentifikasi kondisi emosional sebelum berbelanja impulsif:

H (Hungry): Periksa apakah Anda lapar. Rasa lapar sering mendorong seseorang membeli makanan atau camilan berlebih.
A (Angry): Apakah Anda sedang marah? Marah dapat memicu belanja untuk menenangkan diri.
L (Lonely): Evaluasi apakah Anda merasa kesepian. Kesepian sering membuat orang belanja sebagai pelarian.
T (Tired): Apakah Anda lelah? Kelelahan dapat membuat Anda mencari hiburan melalui belanja.
Baca juga: Langkah Awal untuk Ikut Tren “No Buy Challenge 2025”

“Misalnya pada bulan puasa, takjilan sangat laku karena dijual saat orang lagi lapar-laparnya. Ketika kita sedang lapar, kita cenderung impulsif,” ujar Cynthia.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved