Berita Viral
Nikahi Ida Janda 9 Anak, Adi Tegaskan karena Cinta Bukan Incar Harta, sempat Ditantang saat PDKT
Adi Prasetyo menegaskan, dia menikahi sang janda karena terpesona dengan wajah dan perilaku Ida Hayati.
Kedua aspek ini, kata dia, berfungsi sebagai fondasi hubungan yang sehat dan stabil. Dengan kata lain, tanpa keduanya, pasangan bisa jadi akan kesulitan menghadapi konflik dan tantangan dalam pernikahan.
Menurut Danti, tidak ada usia universal yang ideal untuk menikah. Yang lebih penting adalah kesiapan psikologis, yang meliputi:
- Kedewasaan emosional: mampu mengelola emosi, menghadapi konflik secara sehat, dan tidak menggantungkan kebahagiaan sepenuhnya pada pasangan.
- Stabilitas keuangan: sanggup mengatur finansial bersama tanpa tekanan berlebihan.
- Kejelasan tujuan hidup: memiliki visi pribadi dan visi bersama yang selaras.
"Bisa saja seseorang di usia 30-an belum siap, sementara yang menikah di akhir 20-an sudah punya fondasi matang," jelasnya.
Perbedaan pengalaman hidup: akhir 20-an vs awal 30-an
Menurut Danti, menikah di akhir usia 20-an biasanya masih sarat eksplorasi diri dan karier. Pernikahan pada fase ini kerap dilandasi romantisme, tetapi rawan ketidakstabilan finansial dan kurangnya pengalaman.
Sementara itu, mereka yang menikah di awal 30-an umumnya lebih stabil dalam karier maupun finansial.
Mereka juga lebih realistis menghadapi tantangan rumah tangga dan memiliki tujuan hidup yang lebih jelas sehingga mudah menyelaraskan visi dengan pasangan.
Selain faktor usia, Danti menekankan ada aspek psikologis lain yang sangat berpengaruh pada keberhasilan rumah tangga, antara lain:
- Kecerdasan emosional: memahami dan mengelola emosi diri sekaligus berempati pada pasangan.
- Komunikasi efektif: terbuka, mau mendengar, dan menyelesaikan konflik tanpa saling menyalahkan.
- Kemampuan adaptasi: siap menyesuaikan diri dengan perubahan hidup maupun pasangan.
- Komitmen dan tanggung jawab: konsisten menjaga hubungan dan bertanggung jawab atas keputusan bersama.
Risiko menikah terlalu muda atau terlalu tua
Danti mengingatkan, menikah terlalu muda berisiko pada kurangnya kedewasaan emosional dan ketidakstabilan finansial.
Identitas diri yang belum matang juga bisa menimbulkan ketidaksesuaian saat pasangan berkembang.
Sementara menikah di usia terlalu tua memang lebih matang dan stabil secara finansial, tetapi bisa menimbulkan kesulitan lain.
"Individu yang terbiasa mandiri lama mungkin kesulitan beradaptasi dengan rutinitas, nilai, dan kebiasaan pasangan. Hal ini bisa memicu friksi dan sulit kompromi," jelasnya.
| Pegawai Kemenkeu Diduga Nongkrong saat Jam Kerja Dilaporkan ke Purbaya: Tolong Ditertibkan Pak |
|
|---|
| Alasan Jokowi Bangun Kereta Whoosh Bukan Cari Untung, Kini Dipersoalkan Mahfud MD ada Dugaan Mark Up |
|
|---|
| Kelakuan Agus Bikin Bos Bangun Tidur Malah Bingung, Ngakunya Cari Istri yang Kerja Tapi Kabur |
|
|---|
| Warga Tegur Patwal yang Berhenti di Tempat Menurunkan Disabilitas, Malah Diingatkan Pria Seragam TNI |
|
|---|
| Warga Serbu 3 Kontainer Bawang yang Tergeletak di Jalan, Pemilik Tak Diketahui, Ketua RT: Bagus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.