Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Asal Awan Busa Hitam di Langit Subang yang Bikin Warga Khawatir, Dedi Mulyadi Minta KLH Turun Tangan

Warga Dusun Kondang, Subang, Jawa Barat digemparkan dengan gumpalan busa berwarna hitam menyerupai awan.

YouTube KompasTV Jawa Timur
AWAN BUSA HITAM - Tangkapan layar video gumpalan busa menghitam yang menyerupai awan di langit Dusun Kondang, Subang, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini meminta Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk segera turun tangan memastikan sumber limbah tersebut, Kamis (30/10/2025). 

TRIBUNJATIM.COMĀ - Warga Dusun Kondang, Subang, Jawa Barat digemparkan dengan gumpalan busa berwarna hitam menyerupai awan yang terbang.

Penampakan awan busa hitam tersebut viral di media sosial.

Warga khawatir akan dampak terhadap lingkungan lantaran awan busa hitam tersebut mengeluarkan bau asam menyengat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut buka suara terkait awan busa hitam itu.

Ia meminta Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk segera turun tangan memastikan sumber limbah tersebut.

Perintah ini muncul di tengah ketidakpastian publik dan kekhawatiran warga akan dampak lingkungan, meskipun pihak kepolisian telah mengeluarkan pernyataan awal mengenai asal limbah tersebut.

"Awan, awan awan awan awan... Awan ini mah gumpalan busa awan," ujar Dedi Mulyadi menanggapi kehebohan yang terjadi, dikutip dari video YouTube KompasTV Jawa Timur, Kamis (30/10/2025), via kompas.tv.

"Saya sudah minta nih kan itu tim, tidak boleh disimpulkan oleh gubernur. Nanti tim dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk segera melakukan pengecekan apa itu," lanjutnya.

Baca juga: Siapa Pemilik Lift Viral di Pantai Kelingking? Izin Membangun Kini Ditagih DPRD, Bupati Dipanggil

Bau menyengat seperti asam

Dalam video yang beredar, tampak busa berwarna gelap menumpuk di beberapa titik sawah dan jalan desa.

Busa tersebut juga menimbulkan bau menyengat seperti asam.

Banyak warga menduga sumbernya berasal dari limbah pabrik yang terbawa angin.

Berbeda dengan kecurigaan awal yang mengarah pada pabrik lokal, Polsek Patok Besi Pantura Subang telah melakukan penyelidikan dan memastikan asal-muasal gumpalan busa yang viral itu.

Baca juga: Penjelasan Astronom soal Penampakan Sosok di Langit Sulawesi, Bukan Satelit hingga soal Awan Gelap

Asal awan busa hitam di langit Subang

Kapolsek Patokbeusi, Kompol Anton Indra Gunawan, mengonfirmasi busa hitam tersebut bukan berasal dari wilayah Subang.

Busa itu diyakini berasal dari sebuah pabrik di Karawang yang lokasinya berdekatan.

"Dari pihak kepolisian sudah mengecek bahwa busa itu berasal dari satu perusahaan yang ada di Karawang. Jadi bukan yang ada di wilayah Subang," terang Kompol Anton.

Fenomena ini, menurut polisi, terjadi akibat faktor cuaca ekstrem.

Hujan deras dan angin kencang pada Jumat (24/10/2025) lalu mendorong busa limbah yang memiliki bau asam tersebut naik ke udara dan terbang hingga mendarat di wilayah Patok Besi dan sekitarnya.

Baca juga: Fakta Terkait Viral Awan Jatuh dari Langit di Area Tambang Kalteng, Disebut Awan Kinton Dragon Ball

Pihak kepolisian juga menegaskan telah melakukan konfirmasi awal ke perusahaan terkait dan memastikan busa tersebut tidak mengandung racun.

Meskipun Polsek Patok Besi telah memberikan klarifikasi tentang asal limbah, desakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar KLH melakukan penyelidikan mendalam menunjukkan perlunya verifikasi independen dan komprehensif.

Langkah ini dianggap penting untuk menanggapi kekhawatiran warga Dusun Kondang yang menyaksikan gumpalan limbah menyerupai busa air hitam itu mendarat di area sawah dan perkampungan mereka.

Perintah Dedi Mulyadi kepada KLH ini bertujuan memastikan sumber pencemaran dan dampak jangka panjang yang mungkin timbul terhadap ekosistem sawah dan kesehatan masyarakat, menegaskan penarikan kesimpulan harus berdasarkan hasil uji laboratorium tim ahli, bukan hanya dari hasil konfirmasi awal.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved