Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Warga Keluhkan Jalan Rusak yang Sudah Seperti Sungai, Padahal Dekat Pusat Pemerintahan

Warga keluhkan jalan rusak yang jadi seperti sungai di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
Dok Warga via Kompas.com
PROTES JALAN RUSAK - Kondisi jalan di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo yang rusak dan sudah menyerupai sungai. Warga minta pemerintah segera bertindak. 
Ringkasan Berita:
  • Warga keluhkan jalan rusak di Desa Karangrejo yang rusak parah bak sungai
  • Warga ungkap kondisi jalan di musim hujan
  • Harapan warga tentang kondisi jalan kepada pemerintah

TRIBUNJATIM.COM - Warga keluhkan jalan rusak yang jadi seperti sungai di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Video kondisi jalan tersebut viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @pengacara_di_purworejo.

Tampak jalan kabupaten yang rusak parah hingga menyerupai sungai kering.

“Ini jalan katanya milik kabupaten tepatnya di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo,” ujar pengunggah dalam video tersebut, melansir dari Kompas.com.

Ia juga menyoroti lokasi jalan yang hanya berjarak sekitar 6–8 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Purworejo, namun kondisinya rusak berat dan penuh genangan air.

“Padahal lokasinya hanya 6–8 kilo dari pusat kota, tapi lihat ini jalanannya seperti sungai yang kehabisan air,” ucapnya.

Diketahui, kerusakan terparah terjadi di ruas Desa Trirejo–Karangrejo, tepatnya sekitar 150–200 meter setelah Jembatan Sejiwan hingga pertigaan Masjid Karangrejo.

Menurut Anshori, warga Loano, jalur ini merupakan akses vital yang menghubungkan belasan desa di Kecamatan Loano, Purworejo, dan Kaligesing.

Setiap hari, ratusan warga melintasi jalur tersebut untuk bekerja, berdagang, maupun bersekolah.

Jalan ini juga menjadi akses tercepat menuju pusat Kota Purworejo dan arah Magelang.

“Rusaknya parah. Apalagi kalau hujan, banyak genangan sepanjang jalan. Ini kalau diteruskan bahaya, banyak anak-anak sekolah lewat sini,” ujar Anshori, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Alasan Pemkot Malang belum Bisa Perbaiki Jalan Rusak di Pasar Gadang Tahun Ini

Menurutnya, jalan tersebut menjadi urat nadi mobilitas bagi warga dari beberapa desa, seperti Karangrejo, Kalikalong, Rimun, Kalisemo, dan Tepansari di Kecamatan Loano, serta Sudimoro dan Donorati di Kecamatan Purworejo, hingga Hardimulyo, Tlogorejo, dan Ngaran di Kecamatan Kaligesing.

“Kalau tidak lewat jalan ini, kita harus memutar sekitar 12 kilometer lebih jauh,” tambahnya.

Warga lain, Rochman, juga mengeluhkan kondisi jalan yang semakin memburuk dan membahayakan pengendara, terutama saat musim hujan.

“Kalau hujan, air menggenang dan jalannya licin. Banyak pengendara motor yang terciprat air bahkan hampir jatuh,” tuturnya.

Rochman berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jalan tersebut karena menjadi jalur penting bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial warga di wilayah Loano dan sekitarnya.

“Jalan ini sudah rusak lama, tapi belum ada tindakan. Kami berharap segera diperbaiki,” ujarnya.

Jalan Rusak di Bojonegoro

Tuntut kejelasan rencana pembangunan jalan yang tak kunjung terealisasi, warga Dusun Rejoso, Desa Miyono, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ramai-ramai datangi balai desa setempat, Rabu (22/10/2025).

Kepala Dusun Rejoso, Sani mengemukakan, aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan warga karena sudah bertahun-tahun jalan desa tak kunjung diperbaiki.

“Kami hanya ingin jalan di dusun kami segera diperbaiki. Janjinya tahun ini direalisasikan, tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda,” kata Sani, Rabu (22/10/2025).

Sani mengungkapkan, kemarahan warga semakin memuncak setelah mendengar kabar bahwa proyek pembangunan justru diarahkan ke Dusun Krajan, bukan ke wilayah mereka yang sudah lama rusak parah.

“Masyarakat merasa dibohongi. Mereka mengira proyek yang seharusnya untuk Rejoso malah dialihkan ke Krajan,” ujarnya.

Baca juga: Banyak Jalan Rusak, Bondowoso Dapat Tambahan Anggaran untuk Perbaikan Sekitar Rp 35 Miliar

Ketegangan sempat meningkat ketika Camat Sekar, Sahlan, memberikan penjelasan dengan nada tinggi di hadapan warga.

Dalam rekaman video yang beredar, suasana di Balai Desa Miyono tampak tegang.

Warga bersuara lantang menuntut janji pemerintah desa yang tak kunjung merealisasikan pembangunan jalan desa.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Miyono, Aryo Hardanto, bersama Camat Sekar, Sahlan, terlihat kewalahan menenangkan warga.

Aparat kepolisian dan TNI dari Polsek serta Koramil Sekar berjaga di lokasi untuk mengantisipasi kericuhan.

Ia menegaskan, pembangunan jalan di Dusun Rejoso belum bisa dilakukan karena masih menunggu proses perencanaan ulang dari pemerintah daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBMPR) Bojonegoro, Chusaivi Ivan Rachmanto, menyebut, persoalan ini terjadi akibat kesalahan administrasi dalam pengajuan proposal dari pemerintah desa.

“Dokumen yang kami terima dari desa memang mencantumkan lokasi di Dusun Krajan. Maka realisasi dilakukan sesuai proposal yang masuk,” jelas Ivan.

Kepala Dusun Rejoso, Sani mengemukakan, aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan warga karena sudah bertahun-tahun jalan desa tak kunjung diperbaiki.

“Kami hanya ingin jalan di dusun kami segera diperbaiki. Janjinya tahun ini direalisasikan, tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda,” kata Sani, Rabu (22/10/2025).

Sani mengungkapkan, kemarahan warga semakin memuncak setelah mendengar kabar bahwa proyek pembangunan justru diarahkan ke Dusun Krajan, bukan ke wilayah mereka yang sudah lama rusak parah.

“Masyarakat merasa dibohongi. Mereka mengira proyek yang seharusnya untuk Rejoso malah dialihkan ke Krajan,” ujarnya.

Ketegangan sempat meningkat ketika Camat Sekar, Sahlan, memberikan penjelasan dengan nada tinggi di hadapan warga.

Baca juga: Imbas 14 Tahun Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Warga Segel Kantor Bupati yang Kini Bak Kabur: Penakut

Dalam rekaman video yang beredar, suasana di Balai Desa Miyono tampak tegang.

Warga bersuara lantang menuntut janji pemerintah desa yang tak kunjung merealisasikan pembangunan jalan desa.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Miyono, Aryo Hardanto, bersama Camat Sekar, Sahlan, terlihat kewalahan menenangkan warga.

Aparat kepolisian dan TNI dari Polsek serta Koramil Sekar berjaga di lokasi untuk mengantisipasi kericuhan.

Ia menegaskan, pembangunan jalan di Dusun Rejoso belum bisa dilakukan karena masih menunggu proses perencanaan ulang dari pemerintah daerah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBMPR) Bojonegoro, Chusaivi Ivan Rachmanto, menyebut, persoalan ini terjadi akibat kesalahan administrasi dalam pengajuan proposal dari pemerintah desa.

“Dokumen yang kami terima dari desa memang mencantumkan lokasi di Dusun Krajan. Maka realisasi dilakukan sesuai proposal yang masuk,” jelas Ivan.

Ivan menegaskan, pemerintah daerah tidak bisa serta-merta memindahkan lokasi proyek, karena hal itu bisa melanggar aturan administrasi.

“Kalau ingin dialihkan ke lokasi lain, harus ada perubahan dokumen perencanaan dan persetujuan resmi,” tambahnya.

Penelusuran TribunJatim.com, proyek pembangunan jalan di Dusun Krajan tahun 2025 memiliki pagu anggaran Rp 1,7 miliar yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD).

Jalan tersebut direncanakan dibangun sepanjang 1,3 kilometer dengan lebar 3 meter.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved