Berita Viral
Nestapa Nelayan di Madura Terpaksa Bayar Pungli Rp 5000, Demi Dapat Solar per jeriken untuk Kapalnya
Nelayan berinisial NR (52) menyebut untuk mendapatkan solar, ia dan nelayan lainnya harus membayar uang pelicin kepada oknum petugas SPBU.
Nelayan lain, berinisial IS (40), juga menyampaikan pengalaman serupa.
Ia menyebutkan bahwa oknum SPBU yang meminta pungutan tidak hanya satu orang.
"Mereka lebih dari satu orang yang meminta uang pemulus untuk membeli solar," ucapnya.
IS mencurigai adanya kerja sama antarpetugas SPBU dalam menarik pungutan per jeriken sebagai pendapatan tambahan di luar gaji.
"Saat pengisian solar, yang melayani di dispenser dan yang menerima uang pungutan sering beda orang," tuturnya.
Ia berharap ada tindakan tegas dari pihak berwajib terkait kasus ini, yang dinilai merugikan nelayan.
Tanggapan
Menanggapi keluhan tersebut, Pengawas SPBU Desa Larangan Tokol, Sutrisno, membantah adanya pungutan.
"Informasi dari nelayan tidak benar. Di sini tidak ada pungutan apapun. Selama masih ada saya, pasti saya larang," tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa jika ada petugas yang terbukti melakukan pungutan, akan diberikan sanksi, termasuk pemecatan.
"Kami akan berhentikan jika ada yang terbukti," ujarnya.
Sementara itu, nasib nelayan terhadap solar juga dialami oleh nelayan di Lamongan, Jawa Timur.
Nelayan di pesisir pantura Lamongan, Jawa Timur keluhkan kelangkaan solar.
Kelangkaan solar untuk nelayan sudah mereka rasakan lebih kurang 3 bulan, situasi seperti ini berdampak langsung terhadap perekonomian nelayan, utamanya nelayan harian dibawah 5 groston( GT).
Sehari melaut dua hari libur, kalaupun dapat solar harganya bukan harga subsidi tapi lebih mahal dan untuk mendapatkan solar buat melaut bisa didapat harus menempuh 20 sampai 30 Kilometer ke Ujungpangkah, Gresik.
"Kalau ada solar baru melaut, kalau tidak ada terpaksa nganggur aja. Sehari melaut dua hari libur, " kata Akiyat nelayan Paciran, Selasa (28/10/2025).
| Nasib Susiyanti Dibunuh Anak karena Tegur soal Tak Ikut Tahlilan, Makanan 'Dibalas' Besi Tambal Ban |
|
|---|
| Dari Motor Pemotong Rumput ke Podium Juara 1 di Spanyol, Pembalap Sleman Nangis, Keluarga Bancakan |
|
|---|
| Puji Jokowi, Prabowo Minta Budaya Mengejek Pemimpin Terdahulu Dihilangkan: Pemimpin itu Manusia |
|
|---|
| Wali Murid MTs Keberatan Disuruh Bayar Acara Ziarah Rp 600 Ribu, Sekolah: Sudah Biasa Dilakukan |
|
|---|
| KGPA Tedjowulan Nyatakan Diri Jadi Plt Raja Solo, Sayangkan Ikrar Gusti Purboyo Jadi Pakubuwono XIV |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Suasana-kapal-nelayan-saat-bersandar-di-Pantai-Talang-Siring-Pamekasan-Madura.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.