Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ibnu Tewas usai Panik Ditegur Warga saat Keluar di Jam Sekolah, Guru Heran Tak Melihat Korban

Kapolsek Sukarami, Kompol Alex Andriyan mengatakan, ternyata korban terpeleset saat hendak menyeberangi parit di belakang sekolahnya.

Editor: Torik Aqua
TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
TERPELESET - Polsek Sukarami bersama tim Identifikasi Polrestabes Palembang kembali melakukan olah TKP dengan mengajak beberapa teman korban saat peristiwa terjatuhnya Ibnu ketika menyeberangi parit belakang SMPN 26 Palembang, Kamis (6/11/2025). Korban bersama tiga orang temannya panik ketika ditegur warga karena berada di warung luar sekolah. 
Ringkasan Berita:
  1. Ibnu Nabil Shaki, siswa kelas 7 SMPN 26 Palembang, tewas usai terpeleset di parit.
  2. Peristiwa terjadi di parit belakang SMPN 26 Palembang, Kecamatan Sukarami, Palembang.
  3. Korban terpeleset saat lari kembali ke sekolah setelah ditegur warga sekitar.

 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib Ibnu Nabil Shaki, siswa SMP yang ditemukan tewas di parit belakang sekolah, Kamis (6/11/2026).

Penemuan ini terjadi di Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Ibnu merupakan seorang siswa SMPN 26 Palembang kelas 7.

SMPN 26 Palembang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Palembang dan menyelenggarakan pendidikan tingkat SMP (kelas 7–9).

SMPN 26 Palembang memiliki kurikulum nasional dengan kegiatan belajar yang mencakup bidang akademik, olahraga, seni, dan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan potensi siswa.

Saat ditemukan, Ibnu dalam kondisi menggunakan seragam lengkap, tapi tak mengenakan sepatu.

Baca juga: Akui Panjat Pagar, Siswa Ungkap Ditampar Guru di Depan Ratusan Murid: Masalah Udah Selesai Padahal

Siswa bernama Ibu Nabil Shaki tersebut ditemukan meninggal dalam kondisi masih mengenakan seragam lengkap namun tak memakai sepatu.

Kapolsek Sukarami, Kompol Alex Andriyan mengatakan, ternyata korban terpeleset saat hendak menyeberangi parit di belakang sekolahnya.

"Kepalanya terbentur karena terpeleset saat menyeberangi parit di belakang sekolah,"

"Kemudian sempat berjalan sempoyongan dan terjatuh dengan posisi wajah tergenang air," ujarnya, dikutip dari TribunSumsel.com.

Ia menceritakan, awalnya korban bersama tiga temannya pergi ke warung di belakang sekolah saat jam istirahat dengan menerobos tembok belakang sekolah.

Aksi mereka lantas ketahuan lalu ditegur oleh warga sekitar.

"Dari hasil saksi olah TKP, korban Ibnu itu pada saat istirahat keluar lingkungan sekolah tepatnya di warung,"

SMPN 26 Palembang  Korban dan tiga orang temannya panik  ditegur warga di luar sekolah.
TERPELESET - Polsek Sukarami bersama tim Identifikasi Polrestabes Palembang kembali melakukan olah TKP dengan mengajak beberapa teman korban saat peristiwa terjatuhnya Ibnu ketika menyeberangi parit belakang SMPN 26 Palembang, Kamis (6/11/2025). Korban bersama tiga orang temannya panik ketika ditegur warga karena berada di warung luar sekolah.

Warga yang melihat kelakuan Ibnu dan teman-temannya lalu menegur.

"Mereka keluar melalui sela-sela pagar tembok. Kemudian terlihat oleh warga dan ditegur," katanya.

Mereka lantas lari kembali menuju sekolah, karena panik, korban justru terpeleset hingga kepalanya terbentur.

"Temannya sempat melihat korban terpeleset dan membentur batu, lalu korban berdiri berjalan di air parit kemudian terjatuh lagi," lanjut Alex.

Teman korban awalnya menganggap korban baik-baik saja.

"Untuk teman lainnya karena bel sudah berbunyi berpikir itu tidak apa-apa," tuturnya.

Namun, guru yang masuk kelas tak melihat korban.

Lalu guru tersebut mencoba mengecek di belakang sekolah dan ia dikagetkan dengan korban yang sudah tergeletak di parit.

"Korban ditemukan posisinya 5 meter dari tempat awal ia terjatuh, posisi wajahnya tergenang air," katanya.

Kepada TribunSumsel.com, Kompol Alex mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, korban tewas karena murni kecelakaan.

"Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, dugaan awalnya ini ya dari keterangan saksi, indikasi kuat peristiwa ini murni kecelakaan akibat kelalaian korban sendiri," tegas Alex.

Benturan di kepala

Polisi memastikan jika Ibnu Nabil Shaki siswa kelas 7 SMPN 26 Palembang yang ditemukan tewas di parit belakang sekolah pada Kamis (6/11/2025) karena mengalami benturan di kepala.

Hal itu terjadi, saat nabil hendak menyeberangi parit di belakang sekolah namun kepeleset.

Fakta itu terungkap setelah polisi melakukan pengecekan di lokasi kejadian.

"Kepalanya terbentur karena terpeleset saat menyeberangi parit di belakang sekolah. Kemudian sempat berjalan sempoyongan dan terjatuh dengan posisi wajah tergenang air," ujar Kapolsek Sukarami, Kompol Alex Andriyan saat dijumpai di lokasi.

Diketahui, awalnya korban bersama tiga rekannya pergi ke warung belakang sekolah saat jam istirahat.

Kemudian ditegur oleh warga yang melihat karena mereka ada di luar saat jam sekolah.

"Dari hasil saksi olah TKP, korban Ibnu itu pada saat istirahat keluar lingkungan sekolah tepatnya di warung. Mereka keluar melalui sela-sela pagar tembok. Kemudian terlihat oleh warga dan ditegur," katanya.

Korban dan ketiga temannya panik dan lari hendak menuju kembali ke sekolah.

Nahasnya, saat giliran korban akan menyeberangi parit, ia justru terpeleset hingga kepalanya terbentur.

"Temannya sempat melihat korban terpeleset dan membentur batu, lalu korban berdiri berjalan di air parit kemudian terjatuh lagi. Untuk teman lainnya karena bel sudah berbunyi berpikir itu tidak apa-apa," tuturnya.

Ketika jam istirahat sudah habis guru melihat korban belum kembali ke kelas lalu mengecek kembali di belakang sekolah, ternyata korban sudah berada dalam posisi tertelungkup.

"Korban ditemukan posisinya 5 meter dari tempat awal ia terjatuh, posisi wajahnya tergenang air," katanya.

Buah Heboh

Sebelumnya warga Kecamatan Sukarami, Palembang, digegerkan dengan penemuan mayat seorang siswa kelas 7 SMPN 26 di dalam parit tepat di belakang sekolahnya, Kamis (6/11/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

Siswa tersebut bernama Ibnu Nabil Syaki ditemukan saat habis waktu istirahat.

Saat ditemukan ia masih mengenakan seragam lengkap, namun tidak memakai kaos kaki dan sepatu.

Maulana, salah seorang guru di SMPN 26 Palembang, mengatakan tidak mengetahui kronologis kejadian.

Ia mengaku hanya dikabari oleh guru lainnya bahwa salah satu siswanya meninggal dunia dan harus dibawa ke RS Bhayangkara.

"Saya cuma dapat info anak ini sudah di Bhayangkara. Infonya terpeleset," kata Maulana.

Menurut keterangan salah seorang saksi mata, awalnya ia melihat anak tersebut meninggalkan sekolah lalu menuju ke permukiman warga dan bertanya lewat mana harus pergi.

"Anak itu bilang kalau ia lewat lorong," ujar saksi saat di lokasi.

Untuk memastikan tempat yang dimaksud, saksi bersama rekannya memeriksa lorong tersebut, yakni parit di belakang sekolah.

Saat menengok ke bawah, mereka terkejut menemukan seorang anak tergeletak di parit dalam kondisi pakaian basah dan tanpa sepatu.

"Pas kami cek ternyata anaknya tidak bergerak lalu kami lapor pihak sekolah. Kondisi anaknya pakai seragam lengkap tapi tidak pakai sepatu dan kaos kaki," kata saksi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved