Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KPK OTT Bupati Ponorogo

Harta Kekayaan Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo yang Terjaring OTT KPK

OTT KPK ini dilakukan di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yang ditangkap dibenarkan oleh pimpinan KPK.

Editor: Torik Aqua
TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
OTT KPK - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko beberapa waktu lalu. Harta Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang terjaring OTT KPK. 
Ringkasan Berita:
  1. Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (53 tahun), ditangkap KPK dalam OTT di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (7/11/2025).
  2. Penangkapan terjadi di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
  3. Sugiri Sancoko memiliki kekayaan Rp 6,19 miliar menurut laporan LHKPN KPK terakhir.

 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penangkapan itu dilakukan KPK ketika menggelar operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (7/11/2025). 

OTT KPK ini dilakukan di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko yang ditangkap dibenarkan oleh pimpinan KPK.

Baca juga: BREAKING NEWS : Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Ditangkap KPK

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengonfirmasi bahwa Bupati Ponorogo adalah salah satu pihak yang diamankan.

"Benar," kata Fitroh saat dikonfirmasi soal Sugiri Sancoko salah satu pihak yang terjerat OTT.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kasus korupsi apa yang melatari operasi tangkap tangan ini. 

KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan, termasuk Bupati Sugiri Sancoko.

Baca juga: Sosok Warsubi, Dulu Pedagang Durian Kini Dilantik Jadi Bupati Jombang, Pernah Jabat Kades 17 Tahun

Sosok Sugiri Sancoko

Sugiri Sancoko lahir di Ponorogo, Jawa Timur pada 26 Februari 1971.

Saat ini, ia telah berusia 53 tahun.

Sugiri Sancoko memiliki istri yang bernama Susilowati Sarah dan telah dikaruniai tiga anak.

Sugiri Sancoko diketahui pernah mengenyam pendidikan di SD Negeri Gelangkulon Sampung dan lulus tahun 1984.

Kemudian, ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri Badegan dan STMN Jenangan Ponorogo, masing-masing lulus tahun 1987 dan 1990.

Usai lulus SMA, Sugiri melanjutkan studi S1 di Universitas Tritunggal, Surabaya dan berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada 2006.

Tak sampai disitu, ia lalu mengambil program pascasarjana di Universitas Dr. Soetomo, Surabaya dan berhasil menyandang gelar Magister Manajemen tahun 2014.

Sugiri Sancoko mengawali karier dengan menjadi wartawan dan pengusaha reklame.

Kemudian, ia mulai tertarik dan terjun ke dunia politik.

Pada Pemilihan Legislatif 2009, ia mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.

Sugiri pun terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2009 hingga 2014 dan 2014 hingga 2015.

Usai purna tugas sebagai Anggota DPRD, Sugiri kembali maju sebagai Bupati Ponorogo. 

Namun, ia bersama Sukirno wakilnya saat itu tidak terpilih dalam Pemilihan Bupati Ponorogo 2015.

Meski kalah di Pilbup 2015, semangat Sugiri untuk terus berjuang agar bisa menjadi Bupati Ponorogo tak kunjung habis.

Sugiri kembali mencalonkan diri pada Pilkada 2020 sebagai calon Bupati, berpasangan dengan Lisdyarita sebagai calon wakil bupati.

Ia pun berhasil meraih suara terbanyak dan menjadi orang nomor satu di Ponorogo pada 2021 hingga 2024.

Setelah itu, Sugiri kembali maju dan terpilih untuk kedua kalinya sebagai Bupati Ponorogo masa bakti 2025 hingga 2030.

Ia bersama Lisdyarita akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/2/2025).

Harta Kekayaan Sugiri Sancoko

Mengutip e-LHKPN KPK, Sugiri Sancoko diketahui memiliki kekayaan mencapai Rp 6.195.401.253.

Laporan harta kekayaan Sugiri yang terbaru diterbitkan pada 31 Desember 2023. 

Adapun rincian kekayaan Sugiri Sancoko yakni sebagai berikut:

Baca juga: Sosok Wamenaker Noel Suruh WNI Ikut Tren KaburAjaDulu Jangan Balik Lagi, Ternyata Orang Jokowi

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 5.572.425.000                          

1. Tanah dan Bangunan Seluas 165 m2/70 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA, HASIL SENDIRI Rp 1.672.000.000                         

2. Tanah dan Bangunan Seluas 130 m2/55 m2 di KAB / KOTA BOYOLALI, HASIL SENDIRI Rp 572.000.000                                    

3. Tanah dan Bangunan Seluas 105 m2/45 m2 di KAB / KOTA SIDOARJO, HASIL SENDIRI Rp 440.000.000                                    

4. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/70 m2 di KAB / KOTA PASURUAN, HASIL SENDIRI Rp 863.500.000                            

5. Tanah Seluas 4306 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp 735.000.000     

6. Tanah Seluas 2254 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp 525.000.000     

7. Tanah Seluas 2254 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp 525.000.000     

8. Tanah Seluas 552 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp 128.100.000       

9. Tanah Seluas 280 m2 di KAB / KOTA PONOROGO, WARISAN Rp 111.825.000.

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 160.000.000                        

1. MOBIL, TOYOTA ALPHARD Tahun 2006, HASIL SENDIRI Rp 130.000.000      

2. MOTOR, VESPA PRIMAVERA Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 30.000.000.

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 200.275.647                                 

D. SURAT BERHARGA Rp 0                                  

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 262.700.606                                  

F. HARTA LAINNYA Rp 0                          

Sub Total Rp 6.195.401.253.

Sugiri Sancoko tercatat tidak memiliki hutang, sehingga total kekayaan yang dimiliki saat ini mencapai Rp 6.195.401.253.

Pecahkan mitos

Terpilihnya Sugiri Sancoko memutus mitos Pilkada Ponorogo, mengatakan tak ada bupati menjabat dua periode berturut-turut.

Mitos tersebut menyatakan bahwa bupati terpilih di Ponorogo bergantian antara wilayah timur dan barat Sungai Sekayu, yang membelah Ponorogo menjadi dua bagian.

Misalnya, pada Pilkada 2005, Muhadi Suyono yang berasal dari Kelurahan Mangkujayan (etan kali) terpilih sebagai bupati, kemudian digantikan oleh Amin dari Kecamatan Kauman (kulon kali) pada 2010.

Kemudian Pilkada 2015, Ipong Muchlissoni dari Patihan Wetan (etan kali) memenangi kontestasi menggantikan Amin.

Pola ini terus berlanjut hingga Pilkada 2020, di mana Sugiri Sancoko dari Kecamatan Sampung (kulon kali) mengalahkan Ipong Muchlissoni (etan kali).

Lalu juga mitos tidak ada bupati dua periode berturut-turut bisa memimpin bumi reog. Hal tersebut juga terbikti selama 2005 sampai 2020.

Lalu, Muhadi yang terpilih pada Pilkda 2005.

Namun dia maju kembali sebagai petahana 2010.

Namun Muhadi yang kala itu itu berpasangan dengan Yusuf gagal.

Waktu itu yang menang adalah Amin berpasangan dengan Yuni Widyaningsih.

Kemudian 2015 Petahana Amin maju kembali.

Saat itu, Amin yang berpasangan dengan Agus Widodo harus mengakui kekalahan, di mana Ipong Muchlissoni bersama Soedjarno menang.

Juga pada 2020 lalu, Ipong Muchlissoni sebagai petahana keok melawan Sugiri Sancoko.

Sebenarnya Pilkda 2020 ini adalah pertemuan kedua Ipong dan Sugiri.

----- 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved