Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Tampar Siswa Nangis Takut Salah Didik, Diminta Ganti Rugi Rp150.000, Gubernur Siapkan Pengacara

Mendengar ucapan Gubernur, Rana menangis dan mengaku takut dan serba salah mendidik siswanya.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL
DIMINTA GANTI RUGI - Rana Saputra guru SMPN 2 Jalancagak yang menampar siswa bermasalah. Ia mengaku dimintai orang tua sang siswa uang ganti rugi Rp150 ribu. 

Mendengar hal itu, Rana menangis.

Ia mengaku takut dan serba salah mendidik siswanya.

"Saya jadi takut pak, jadi serba salah. kalau saya mau cari aman enak-enak aja, tapi saya panggilan jiwa," ucapnya menahan tangis.

Kendati demikian, Dedi Mulyadi mengapresiasi kinerja Rana.

"Bagi saya Bapak bagus, cuma mungkin tindakan yang dianggap melanggar dalam tanda kutip menampar itu," kata Dedi Mulyadi.

GURU TAMPAR SISWA - Rana Saputra. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan menyiapkan pengacara untuk Rana Saputra, jika guru yang tampar siswa loncat pagar itu dilaporkan ke polisi. Rana Saputra juga mengungkap deretan kelakuan muridnya.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan menyiapkan pengacara untuk Rana Saputra, jika guru yang tampar siswa loncat pagar tersebut dilaporkan ke polisi. Rana Saputra juga mengungkap deretan kelakuan muridnya. (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Dedi Mulyadi juga meminta agar Rana tidak memusingkan perjanjian ganti rugi tersebut.

Ia menyinggung soal surat pernyataan yang menyatakan orang tua menaati peraturan di sekolah anaknya, apabila melanggar akan dikembalikan kepada orang tua.

Dedi Mulyadi juga akan menyiapkan pengacara untuk Rana apabila kasus ini akhirnya dibawa ke ranah hukum.

"Ya udah nanti kita pakai itu, kita beradu, saya akan dampingi bapak, saya siapin pengacara," tandas Dedi Mulyadi.

Baca juga: Prabowo Bantah Dikendalikan Jokowi, Pengamat Justru Sebut Hubungan Retak: Adanya Tekanan

Kedua pihak telah dipanggil ke Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Wali murid bernama Deni Rukmana (38) menerangkan, anaknya, ZR, menjadi salah satu dari delapan siswa yang ditampar Rana Saputra.

Awalnya, Deni hanya mempertanyakan alasan anaknya ditampar, tettapi respons dari guru membuat emosinya naik.

"Saya datang karena dapat laporan anak saya ditampar beberapa kali. Saya hanya mau menanyakan secara baik-baik saja."

"Tapi salah seorang guru malah menanggapi dengan nada tinggi, seolah merasa tindakannya itu benar,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Subang, Heri Sopandi, menyatakan ada kesalahpahaman antara kedua pihak sehingga dilakukan mediasi.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved