Warga Protes Pembangunan Dapur MBG di Samping Sekolah, Khawatir Bau & Pembuangan Air Tidak Jelas
Orang tua murid dan warga sekitar protes pembangunan dapur MBG di SD Sagalife School, Selasa (4/11/2025).
"Kalau soal bau sih masih perkiraan, tapi yang jelas pembuangan airnya harus diperhatikan," ucapnya.
Berkaitan hal itu, anggota DPRD Kota Bekasi, Samuel Sitompul, menegaskan pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan program MBG.
Sehingga dapat berlangsung sesuai standar, terkhusus mengenai pengelolaan limbah, perizinan, dan pemerataan distribusi makanan.
"Kami juga memantau pengelolaan limbah. Ada dapur yang sudah bisa mengolah minyak bekas jadi bahan bakar ulang, atau limbah makanan jadi pakan ternak. Tapi memang masih ada yang perlu dibenahi," tegas Samuel.
Baca juga: Cara Culas Warga Raup Rp128 Juta Modal Truk Tua, Pertamina Temukan 481 Transaksi Barcode Kendaraan
Samuel mengungkapkan, pemerintah pusat telah mewajibkan setiap dapur MBG memiliki izin lingkungan dan hasil uji sanitasi sebelum beroperasi agar tidak mencemari permukiman warga.
Lalu pada tahun 2026 mendatang, program MBG ditargetkan merata di seluruh sekolah di Kota Bekasi.
Dirinya sebagai wakil rakyat bertugas untuk memastikan pemerintah telah mewajibkan setiap dapur memiliki izin lingkungan dan hasil uji sanitasi untuk mencegah pencemaran terhadap warga sekitar.
"Tugas saya di DPRD adalah melakukan pengawasan, mulai dari koordinasi dengan kecamatan, pemantauan, hingga memastikan data penerima manfaat terverifikasi dengan baik, termasuk dari sisi kesehatan," pungkasnya.
Kejadian lainnya
Sementara itu, aksi protes dilakukan puluhan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Mereka mengamuk di dapur SPPG karena diduga mengalami pemotongan gaji.
Selain itu, mereka juga tidak pernah menerima upah lembur.
Peristiwa ini terjadi di Dapur SPPG Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (24/10/2025).
Para relawan mendatangi lokasi untuk mencari Kepala Dapur SPPG Sombalabella, F-R, yang dituding menjadi penyebab keterlambatan dan pemotongan upah relawan MBG.
"Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan," kata salah satu relawan, Daeng Lebang, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com di lokasi.
"Dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami," lanjutnya.
Baca juga: Anggur Dalam MBG Mengandung Sianida, Dinas Pangan Bongkar Penyebabnya, Menu Sudah Ditarik
| Sosok Dandi Ojol Dikira Intel Meninggal Dikeroyok, Ayahnya Pilu Ceritakan Rencana Sang Putra Menikah |
|
|---|
| Sudah Bayar Rp150 Juta, Pasutri Pilu 3 Anaknya Jadi Korban Sekolah Bodong, Kini Susah Baca & Ngaji |
|
|---|
| Guru Bingung Gaji Rp1,9 Juta selalu Dipotong Sekolah Bodong sampai Rp700 Ribu: Tidak Pernah Full |
|
|---|
| Wali Murid Lega Sekolah Bodong Dalih Kurikulum Cambridge Akhirnya Disegel, Minta Uang Dikembalikan |
|
|---|
| Mendadak Pagar Digembok, Sekolah Swasta Mewah Digeruduk Puluhan Orang Tua, Pendaftaran Rp23 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/orang-tua-murid-protes-pembangunan-dapur-MBG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.