Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa Kritik Menu MBG yang Membosankan, Anggota DPR dan SPPG Soroti Isi Pesan di Sobekan Kertas

Kertas itu berisi kritik menu MBG yang membosankan karena selalu berulang. Namun isi dari pesan itu kini menjadi sorotan karena disebut bernada kasar.

Editor: Torik Aqua
Tribunnews
KRITIK - Secarik kertas berisi pesan kasar ditemukan petugas SPPG Saotengah, Sinjai saat mencuci ompreng makanan siswa, Jumat (14/11/2025). Petugas SPPG Sinjai kaget dan menyayangkan tindakan siswa. Pesan itu berisi kritik menu MBG yang membosankan. 

TRIBUNJATIM.COM - Secarik kertas berisi pesan diselipkan di dalam ompreng makanan.

Kertas itu berisi kritik soal menu MBG yang membosankan karena selalu berulang.

Namun isi dari pesan itu kini menjadi sorotan karena bernada kasar.

Hal ini membuat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Saotengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan memberikan responnya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Anggota DPR RI, Ismail Bachtiar. 

Baca juga: Masih Usia 20 Tahun, Yasika Aulia Sudah Kelola 41 Dapur MBG, Latar Belakang Keluarga Mentereng

Dalam pesan itu tertulis, 'tabe puang tidak bisa diganti laukna itu-itu terusji sedding sekali-kali sapi kek atau ayam, ayam bakar rica-rica. Oke tel*** gantiki minggu depan le laukna telaso ejjena erro tuttu. Tolong dibaca'.

Artinya kak 'mohon maaf bu/pak tidak bisa kita ganti lauknya. Karena itu terus berulang menu makanannya. Sekali-kali sapi, ayam, atau ayam rica-rica. Oke ganti lauknya minggu depan. Jangan itu terus."

Kritik spontan itu kemudian viral setelah diunggah oleh akun Instagram @tribuntimurcom.

Ramainya unggahan tersebut juga menarik perhatian Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Ismail Bachtiar. 

Melalui kolom komentar, ia menuliskan tanggapannya.

"Makin kritis setelah menerima MBG, hanya saja caranya mengkritik mau dievaluasi," tulis akun Instagram @ismailbachtiar.

Saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com pada Senin (17/11/2025) malam via WhatsApp, Ismail Bahtiar membenarkan komentar tersebut.

Ia mengaku bahwa pernyataannya itu hanya bersifat candaan.

"Guyon ji dek. Tapi ada sisi baiknya, biar SPPG memperhatikan masukan anak-anak kita, supaya menu lebih bervariasi seperti arahan dan masukan BGN," tandasnya.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Saotengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menemukan secarik kertas berisi pesan kasar dari seorang siswa di dalam ompreng makanan.

Kertas itu ditemukan pada Jumat (14/11/2025) saat petugas mencuci ompreng. Kepala SPPG Saotengah, Wahyu, membenarkan temuan tersebut.

"Benar, kami menemukan kertas itu saat mencuci ompreng," katanya, Senin (17/11/2025).

Isi pesan ditulis dengan kata-kata tidak sopan.

Siswa itu meminta lauk diganti dengan daging sapi atau ayam bakar rica-rica.

Wahyu menilai pesan itu tidak pantas.

"Kasar sekali isi pesannya," ujarnya.

Padahal, menurut Wahyu, menu makanan bergizi (MBG) yang disiapkan selalu berganti

"Hari ini ayam, besok telur, besoknya lagi ikan," jelasnya.

SPPG Saotengah mulai beroperasi sejak Oktober 2025, melayani 2.600 siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Tellulimpoe

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk Indonesia Emas 2045.

Program ini diluncurkan untuk mendukung salah satu dari delapan misi Asta Cita, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Dalam pelaksanaannya, MBG bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui, serta meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.

ANGGUR SIANIDA - Ilustrasi tumpukan nampan program Makan Bergizi Gratis. Terbaru viral kabar ada menu MBG yang anggurnya mengandung sianida.
Ilustrasi tumpukan nampan program Makan Bergizi Gratis. (Tribunnews.com)

Tujuan dan Sasaran Program MBG

Tujuan utama dari Program MBG adalah untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, khususnya pada kelompok rentan.

Kelompok tersebut meliputi balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. 

Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi harian masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan ibu, dapat tercukupi dengan baik sesuai dengan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved