Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Panut Kaget Malam Hari Dengar Suara Ayam di Kandangnya, Ternyata Ada Bahaya Mengancam: Belum Dimakan

Ular jenis sanca kembang berukuran besar tersebut kemudian diamankan relawan dari permukiman warga.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
ISTIMEWA
ULAR - Relawan menangkap ular sanca kembang berukuran sangat besar dengan ukuran 3,5 meter di Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten. 

TRIBUNJATIM.COM - Suara ayam di malam hari membuat seorang warga pemilik kandang, Panut, kaget.

Ternyata ada ular sanca kembang besar di dalam kandang.

Baca juga: Semprot Dirut Pertamina, Anggota DPR RI Singgung Ucapan Menkeu Purbaya: Kalah Sama Mafia

Seekor ular jenis sanca kembang tersebut kemudian diamankan relawan dari permukiman warga di Dukuh Pleret, Desa Tulas, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten.

Salah satu relawan, Joko Tahu mengatakan, warga pertama kali mengetahui ular tersebut berada di kandang ayam milik warga.

Pemilik kandang, Panut, awalnya mendengar suara gaduh dari ayam-ayamnya dan kemudian mengecek kandang.

"Ditemukan ular yang sempat melilit seekor ayam, sementara ayam lainnya berhamburan. Itu terjadi pada Rabu (19/11) malam," ujar Joko kepada Tribun Solo, Kamis (20/11/2025).

Ular tersebut tampak berukuran sangat besar.

Sebagai gambaran, ular tersebut bisa diangkat enam orang. 

Kejadian ini tak ayal membuat Panut panik dan langsung mencari pertolongan.

"Setelah kami datang dan mengecek kandang, ular sudah tidak ada," jelas Panut.

Joko lalu datang bersama lima relawan lainnya dari RCTD (Reaksi Cepat Tanggap Darurat) dan Exalos Regional Klaten.

Namun, karena ular tidak lagi berada di kandang, dilakukan penyisiran di area sekitar.

"Setelah kami sisir, ular ditemukan bersembunyi di bawah tumpukan bambu di sebelah sungai, samping kandang," kata Joko.

Tumpukan bambu kemudian dibongkar untuk mengamankan ular sanca berukuran besar tersebut.

"Ular bisa diamankan setelah proses penanganan sekitar 15–20 menit. Panjangnya sekitar 3,5 meter," paparnya.

Ular tersebut kemudian diamankan sementara di basecamp Exalos Indonesia.

Dalam kejadian ini, pemilik kandang tidak mengalami kerugian.

"Ayam yang dililit tadi belum sempat dimakan ular," jelas Joko.

Ular yang diamankan rencananya akan dilepas kembali.

Tentunya di lokasi yang jauh dari permukiman penduduk.

Kejadian lainnya

Seorang penjual angkringan bernama Femi Kustianingsih (44), syok rumahnya dikelilingi ular kobra.

Warga Dusun Karanglo, Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tersebut kaget saat tim Exalos Regional Madiun menemukan sarang ular kobra di bagian belakang rumah miliknya.

Saat menyisir rumahnya, tim Exalos Regional Madiun yang beranggotakan Imron, Mahfud, dan Robby menemukan satu indukan ular kobra bersama 22 telur yang siap menetas.

"Saya jadi ngeri sendiri. Kok dikelilingi ular cobra di rumah saya," ujar Femi, Jumat (14/11/2025), melansir dari Kompas.com.

Ia mengatakan bahwa bagian belakang rumah itu dulu menjadi tempat produksi kerupuk oleh orang tuanya.

Namun, semenjak tahun 2012, produksi kerupuk berhenti.

Rupanya lantaran tidak pernah terjamah, perlahan-lahan ruang bekas dapur pembuatan kerupuk menjadi tempat berkembang biaknya ular.

Ia pun sempat diperingatkan adik kandungnya bahwa bekas dapur produksi kerupuk orang tuanya itu sering ditemukan ular kobra.

"Saya diberitahu adik saya katanya memang sudah ada ular kobra di tempat itu. Tetapi saya tidak pernah lihat sendiri," ungkap Femi.

Baca juga: Rezim Jokowi Disebut Politikus Nasdem Jahat, PSI Pasang Badan: Mungkin DPR-nya Belum Belajar

Ia mulai percaya rumah peninggalan orang tuanya itu banyak dikeliling ular kobra setelah sebulan lalu anak sulungnya melihat seekor ular kobra berada di depan rumah.

Ia meminta agar anaknya berhati-hati khawatir ular akan menggigit.

Tak hanya itu, setahun yang lalu, Femi melihat anakan ular kobra berada di sekitar rumahnya.

Bahkan ia sempat membunuh dua anakan ular kobra yang sudah bisa menyemburkan bisa.

"Saya pernah lihat anak ular kobra di dapur tahun kemarin. Setelah keluar dari dapur saya hantam pakai batu mati."

"Awal tahun lalu, satu anakan ekor ular kobra di teras rumah dicakar mati oleh kucing saya," kata Femi.

Terakhir sebelum tim Exalos Madiun menyambangi rumahnya kemarin, seorang pencari rumput tidak sengaja menginjak tumpukan batu bata dan genteng.

Tak lama kemudian pencari rumput tersebut mendapati ular kobra yang menyembur.

Khawatir keberadaan ular makin banyak di rumahnya, Femi memutuskan melaporkan peristiwa tersebut ke Imron, salah satu anggota Exalos Madiun.

Sebelumnya, Imron pernah memindahkan sarang tawon vespa di rumah Femi pada September 2025.

Dari laporan itu, tim sempat melakukan penyisiran awal namun tidak ketemu.

Dua hari kemudian, ia mengontak lagi dan kemarin menyisir menemukan ular.

"Saya jadi merinding karena ularnya besar dan telurnya itu ada 22 butir," ungkap Femi.

RUMAH DIKELILINGI ULAR - Tim Exalos Indonesia Regional Madiun memasukkan indukan ular kobra yang berhasil ditangkap di rumah Femi Kustianingsih, warga Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (13/11/2025). Kustianingsih yang merupakan penjual angkringan mengaku kaget.
Tim Exalos Indonesia Regional Madiun memasukkan indukan ular kobra yang berhasil ditangkap di rumah Femi Kustianingsih, warga Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (13/11/2025). Kustianingsih yang merupakan penjual angkringan mengaku kaget. (Dok Femi Kustianingsih)

Meski sudah tertangkap indukannya bersama 22 telurnya, Femi masih was-was karena ular kobra yang jantan belum tertangkap.

Menurut petugas penyelamat, biasanya kalau ada ular betina maka akan ada jantannya.

"Rencana nanti akan dicari lagi yang jantannya oleh tim penyelamat," tutur Femi.

Tak ingin rumahnya dikeliling ular kobra, Femi berencana membongkar habis bekas dapur yang pernah dijadikan produksi kerupuk.

Pasalnya bangunan dapur itu sudah terbengkelai hingga belasan tahun.

"Saya sudah meminta bantuan orang agar Senin nanti dibongkar dapur bagian belakang agar tidak menjadi sarang ular kobra dan tidak beranak pinak."

"Dapur itu dijadikan produksi kerupuk terakhir tahun 2012. Jadi sudah terbengkelai begitu lama," kata Femi.

Menurut Femi, sebenarnya dapur itu sudah dibongkar bagian atapnya.

Namun bagian lantai dan tembok sebagian belum dibongkar.

"Kemarin ular kobra yang ditemukan itu berada di permukaan tanah tetapi tertutup batu bata," jelas Femi.

Kendati belum semua ular kobra tertangkap, Femi mengaku salut dengan aksi tim Exalos Madiun.

Pasalnya, para anggota seperti memiliki naluri mengetahui keberadaan ular.

"Saya salut sama tim rescue mereka memiliki naluri tinggi menemukan keberadaan ular," ujar Femi.

Baca juga: Keluhkan Sekolah Jauh & Absensi Dimanipulasi Kepsek, Guru Nur Aini Ternyata Disebut Punya Pajero

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved