Ingatkan Peran Keluarga dalam Pentingnya Cegah Perundungan di Sekolah, DPRD Jatim: Komitmen
Keluarga memiliki peran utama dalam membentuk karakter anak sehingga mereka tidak menjadi pelaku perundungan ketika berada di luar rumah.
Ringkasan Berita:
- Cahyo Harjo Prakoso ajak semua pihak cegah perundungan di sekolah.
- Disampaikan saat reses di RW 04 Sidotopo Kulon, Surabaya.
- Soroti korban perundungan pindah sekolah dan pentingnya pembentukan TPK.
TRIBUNJATIM.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekolah agar tetap aman dan mencegah terjadinya perundungan.
Perundungan adalah tindakan menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan seseorang secara berulang, baik secara fisik, verbal, maupun melalui perilaku sosial, sehingga membuat korban merasa tertekan atau tidak aman.
Anggota DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso, menegaskan bahwa upaya ini harus dilakukan secara kolektif.
“Ini harus menjadi komitmen bersama agar satuan pendidikan bebas dari kekerasan, perundungan, bullying, apa pun bentuknya baik verbal maupun nonverbal,” ujar Cahyo usai menggelar reses di RW 04 Sidotopo Kulon, Surabaya, Kamis.
Ia menyatakan bahwa kasus perundungan tidak boleh lagi terjadi dalam lingkungan maupun ekosistem pendidikan.
Baca juga: Viral Perundungan Anak SMP di Malang, Korban Dipukul & Diancam 3 Pelaku, Kasus Diserahkan ke Polisi
Menurut Cahyo, keluarga memiliki peran utama dalam membentuk karakter anak sehingga mereka tidak menjadi pelaku perundungan ketika berada di luar rumah.
Cahyo juga mengingatkan bahwa Jawa Timur telah memiliki landasan hukum yang kuat terkait pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah, mulai dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 hingga Peraturan Daerah tentang penyelenggaraan pendidikan.
Regulasi itu mewajibkan pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPK) di setiap satuan pendidikan.
Dinas Pendidikan Jawa Timur mencatat bahwa hingga 2025, lebih dari 1.950 SMA/SMK negeri maupun swasta sudah memiliki TPK.
Selain itu, Cahyo menuturkan bahwa pihaknya akan menelusuri kasus warga Sidotopo yang menjadi korban perundungan hingga terpaksa pindah sekolah.
“Ini sangat merugikan baik tumbuh kembang kognitif dari anak-anak itu sendiri maupun juga menjadi problem ekonomi. Kami akan menindaklanjutinya,” tegas Ketua Partai Gerindra Surabaya tersebut.
Dalam kegiatan reses tersebut, Cahyo juga menerima berbagai aspirasi warga, mulai dari kebutuhan perbaikan fasilitas Balai RW yang digunakan untuk kegiatan pendidikan anak usia dini hingga permintaan perbaikan fasilitas umum.
Pada kesempatan itu, ia turut memberikan bantuan berupa dua unit pendingin ruangan dan 50 kursi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar anak-anak.
| Nikahi Gadis Lebih Muda Beda 42 Tahun, Kakek Pengusaha Berusia 61 Tahun Beri Mahar Mobil Mewah |
|
|---|
| Polemik di PBNU, Ketua PCNU Tulungagung Akui Tak Terpengaruh, Siap Terima Putusan Akhir |
|
|---|
| Mojo Batik Festival 2025 dari Parade Busana, UMKM, dan Pelestarian Warisan Majapahit |
|
|---|
| Fun Run PlayOn Gayeng di Tulungagung Disambut Antusias Warga, Diikuti Ribuan Peserta |
|
|---|
| Pelatih Arema FC Sesalkan Peluang Emas Ian Puleio saat Lawan Persebaya: Harusnya Kami Menang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Anggota-DPRD-Jatim-Cahyo-Harjo-Prakoso-soroti-perundungan.jpg)