Berita Viral
Siswa Tantang Guru usai Ditegur Gegara Sering Bolos, Balasannya Tak Sopan: Saya yang Bayar Kok
Siswa bersikap tak sopan saat ditegur gurunya karena sering membolos, videonya viral di media sosial.
TRIBUNJATIM.COM - Kejadian siswa MTs di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ditegur guru, viral di media sosial.
Pasalnya, siswa tersebut bukannya takut malah menantang balik guru yang menegurnya.
Baca juga: Rumah Nasabah Dibakar Pemilik Bank, Korban Disebut Sering Diancam Penagih Utang Tak Bayar Uang
Video yang merekam siswa bersikap tak sopan saat ditegur gurunya karena sering membolos viral di media sosial.
Bahkan, siswa tersebut merekam gurunya dan dengan bangga mengunggahnya sebagai status WhatsApp.
Dalam video tersebut, terlihat guru wanita berhijab kuning menegur perekam video yang merupakan siswanya.
Awalnya, sang guru menegurnya yang tak pernah hadir di sekolah.
Sang guru menanyakan kenapa siswa tersebut tak mau sekolah.
"Ora tau gelem mlebu sekolah (Enggak pernah mau masuk sekolah)," ucap sang guru, melansir Tribun Jakarta.
Namun, siswa tersebut malah mengatakan jika dirinya yang membayar sekolah.
Sehingga ia meminta pihak sekolah tidak meributkan dirinya yang kerap membolos.
Menurutnya ia sudah membayar uang sekolah sehingga sang guru tak berhak meributkan soal kehadirannya.
"Inyong bayar kok. (Saya bayar kok)," jawab si siswa.
"Nak bayar kenopo? (Kalau bayar kenapa?)" tanya guru.
"Apa, kene sing bayar kok. Kene sing bayar kono sing ribut.
(Apa, sini yang bayar kok. Sini yang bayar kamu yang ribut)," balas si siswa.
Meski begitu, sang guru tetap sabar menghadapi muridnya.
Guru tersebut tampak berusaha menjaga emosi.
Di akhir video, sang guru memilih pergi meninggalkan muridnya.
Dari keterangan pengunggah, video tersebut direkam di daerah Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
"Seorang siswa nekat menantang gurunya saat ditegur karena sering bolos.
Momen tak terpuji itu bahkan direkam sendiri olehnya ketika sang guru memberi nasihat.
Peristiwa ini dilaporkan terjadi di sebuah sekolah di wilayah Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah." tulis keterangan.
Baca juga: Tinggalkan Istri Hadiri Pelantikan, Pengantin Pria Berseragam Korpri di Pelaminan: Kata Orang Rezeki
Penelusuran Tribun Jakarta, peristiwa tidak terpuji ini tepatnya terjadi di MTs Nurul Huda Keblukan, Kecamatan Kaloran, Kabupten Temanggung.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, angkat bicara terkait peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan tersebut.
Ia menyebut, permasalahan tersebut sudah dilaporkan kepada Dewan Pendidikan.
Netizen yang melihat kelakuan tak sopan siswa MTs Nurul Huda Keblukan kepada gurunya juga merasa sangat geram.
Sebagian besar netizen menilai, siswa tersebut pantas dikeluarkan dari sekolah.
Berikut beberapa komentar dari netizen:
"Pulangkan kepada yang bayarin!"
"Udah keluarin, udah terlalu banyak siswa yg kurang adab thd guru."
"Biarkan saja buk.. Jangan diurus, dia tuh kebanggan emak bapak nya, takut nya kalau ditegur ortunya gak terima bawa polisi pula ntar.."
"Suruh ngga usah sekolah saja.... Kembalikan ke orang tua. Biar uangnya ngga keluar untuk biaya sekolah. Malah bisa untuk hepi2 di masa muda"
Kasus lainnya
Beberapa waktu lalu, siswi SDN 150 Palembang viral matanya merah dan lebam sepulang sekolah.
Kerabat sang bocah inisial F (7), kini memberikan penjelasan soal kondisi F yang sudah keluar dari RSUD Palembang Bari.
Melalui akun Instagram @virasoniaaaa, kerabat F menyatakan:
"hasil pemeriksaannya positif pertusis ya guys. Untuk masalah sekolah dan guru nanti bi Erna akan didampingi pengacaranya untuk menjelaskan ke masyarakat.
Untuk memperbaiki nama sekolah, dan meminta maaf kepada pihak sekolah. Semoga informasi ini dapat membantu teman teman yang masih menanyakan hasil. Untuk bisa sekolah akh minta maaf karena postingan ku jadi rame dan membuat netizen berasumsi macam macam.
Dan aku tidak ada niat untuk menyudutkan pihak mana pun sejak awalnya. Terima kami," tulisnya.
Baca juga: Nikahi Gadis Lebih Muda Beda 42 Tahun, Kakek Pengusaha Berusia 61 Tahun Beri Mahar Mobil Mewah
Menanggapi hal itu, Kepala SDN 150 Palembang, Eka Octa Nugraha, menyatakan jika kabar keluarnya F dari RSUD Palembang Bari belum sampai ke pihak sekolah.
Sehingga ia belum bisa memberikan pernyataan terkait kabar tersebut sebelum ada surat resmi dari pihak terkait.
Termasuk dari hasil pemeriksaan medis.
"Kami belum bisa kasih keterangan lebih lanjut," ujar Eka saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Senin (10/11/2025).
"Nanti kalau sudah ada surat resmi pihak terkait, untuk meyakinkan. Kalau memang begitu ya alhamdulillah," tambahnya.
Eka mengapresiasi jika memang ada niatan dari pihak keluarga F bakal menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi atas kesalahpahaman yang telah terjadi.
Ia hanya berharap permasalahan segera selesai dan kondisi cepat membaik, sehingga F bisa bersekolah lagi.
"Semoga cepat selesai, anak bisa sekolah," katanya.
"Jelas (beri maaf) kita kan sebagai pengajar, semoga ke depannya lebih baik," pungkas Eka.
Dikutip dari Mayo Clinic, pertusis atau batuk rejan merupakan penyakit yang diakibatkan adanya infeksi dari bakteri.
Adapun gejalanya yakni penderita mengalami batuk parah yang disertai dengan suara keras.
Lalu, saat menghirup udara setelah batuk, kerap terdengar suara 'whoop'.
Selain itu, gejala lainnya yakni hidung berair atau tersumbat, mata merah, dan demam.
Sementara itu, Kepala Tim Humas dan Pemasaran RSUD Palembang Bari, Adea Triutami, mengungkapkan bahwa kini F sudah dipulangkan setelah enam hari dirawat.
"Benar pada Sabtu (8/11/2025), siang. Kemarin setelah dokter rawat mengecek keadaan F, dan kondisi matanya sudah membaik, F diperbolehkan pulang," ungkapnya.
Adea menuturkan, F kini menjalani rawat jalan dan dipantau perkembangannya oleh dokter yang menangani.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, memastikan laporan terhadap kasus viral F yang matanya merah dan lebam, telah dihentikan.
Hal itu setelah polisi memastikan tak ada tanda kekerasan pada F.
Kata Harryo, kepastian tak ada tanda kekerasan diketahui dari hasil visum terhadap F untuk mengungkap kondisinya.
"Hasilnya tak ditemukan adanya bekas kekerasan benda tumpul maupun benda tajam serta goresan yang menyebabkan mata merah pada korban," ujarnya, Senin (10/11/2025).
Lanjut Harryo, saat korban dilakukan pemeriksaan awal, sedang mengalami batuk rejan dalam satu bulan ini dan terdapat bintik merah.
"Dengan tanda bintik merah dan mengalami batuk rejan ini yang menyebabkan mata merah seperti lebam pada korban, sehingga dari hasil pemeriksaan dokter dipastikan korban mengalami gejala pertusis," ujarnya.
Terkait laporan ibu korban yang sebelumnya menduga anaknya menjadi korban kekerasan, kata Harryo, dengan adanya hasil visum ini, membuat proses laporan terpaksa dihentkan.
Dari hasil penyelidikan yang telah dihentikan oleh pihak kepolisian, dari pihak SDN 150 Palembang maupun dewan guru belum ada membuat laporan balik.
Harryo juga berharap dan mengimbau kepada masyarakat agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
"Yaitu dengan bijak menggunakan media sosial dengan menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat," ujarnya.
| Harta Kekayaan Hamzah Hamid, Anggota DPRD Viral Tolak Pengaspalan Jalan di Depan Rumahnya |
|
|---|
| Ghea Indrawari Kelaparan saat Konser, Tak Diberi Panitia Makanan, Terpaksa Santap Ciki: Gak Kuat |
|
|---|
| Ulah Kades Gadai Mobil Siaga Desa Rp47 Juta di Lokalisasi Bikin Warga Rugi, Menghilang 2 Tahun |
|
|---|
| Nikahi Gadis Lebih Muda Beda 42 Tahun, Kakek Pengusaha Berusia 61 Tahun Beri Mahar Mobil Mewah |
|
|---|
| Dokter Kandungan Kesal Ruang Operasi RSUD Buruk, Tak Ada Jubah, Duk Kain Cuma 2 Robek: Keterlaluan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/siswa-bersikap-tak-sopan-saat-ditegur-gurunya-karena-sering-bolos-kelas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.