Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru Honorer Bongkar Slip Gaji, Cuma Dapat Rp66 Ribu Tiap Bulannya: Cukup Buat Bensin Seminggu

Unggahan guru honorer tersebut menyita perhatian lantaran nominalnya membuat netizen miris.

Penulis: Alga | Editor: Alga W
Instagram/akangggur
GAJI - Tangkapan layar curhatan guru honorer spill slip gaji Rp66 ribu selama sebulan mengajar. Ia mengaku nominal tersebut hanya cukup untuk bensin selama seminggu. 

Yakni bahwa mengajar bukan hanya transfer ilmu, tapi juga transfer harapan.

"Dulu saya pernah mengajar, gak lama tapi, cukup buat bikin saya ngerti satu hal: ngajar itu bukan cuma transfer ilmu tapi transfer harapan," tulisnya.

Tangkapan layar curhatan guru honorer spill slip gaji mengajar Rp66 ribu sebulan, viral di media sosial. Ia curhat, nominal tersebut hanya cukup untuk bensin selama seminggu.
Tangkapan layar curhatan guru honorer spill slip gaji mengajar Rp66 ribu sebulan, viral di media sosial. Ia curhat, nominal tersebut hanya cukup untuk bensin selama seminggu. (Instagram/akangggur)

Ia membagikan curhatan tersebut sembari membagikan foto kenangannya saat mengajar sebagai guru honorer.

Lalu ia kembali curhat bahwa seorang guru honorer terlihat kuat, padahal gaji tidak seberapa.

"Makannya tiap lihat guru honorer, saya selalu mikir: mereka ini pahlawan tanpa panggung," tulisnya.

Kemudian ia menyampaikan pesan dan ucapan terima kasih kepada para guru.

"Buat teman-teman guru honorer yang masing berjuang: kalian mungkin gak merasa spesial, tapi banyak banget orang yang hidupnya berubah karena kalian.

Terima kasih sudah mengajar, bahkan ketika dunia sering lupa menghargai. Semoga pintu-pintu rezeki yang lebih baik kemuka satu per satu," tutupnya.

Kisah lainnya

Sementara itu, sebanyak 16 guru honorer di SMAN 12 Kabupaten Kaur ternyata menerima bayaran Rp12.000 per jam.

Uang untuk bayaran para guru honorer tersebut bersumber dari urunan wali murid.

Praktik ini diungkap anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring.

"Jadi, awalnya kami kunjungan ke SMA Negeri 12 Kabupaten Kaur itu merespons aksi para siswa di media sosial yang meminta Gubernur dan presiden agar gedung sekolah mereka dibangun," kata Usin saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (31/10/2025).

Sekolah yang berlokasi di Desa Bukit Indah, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, tersebut berada di wilayah terpencil dengan akses jalan tanah kuning yang rusak.

Selama tiga tahun terakhir, kegiatan belajar mengajar dilakukan di gedung milik SMPN 22 Nasal.

"Ada 130 siswa, kelas X 53 siswa, kelas XI 50 siswa, kelas XII 25 siswa," kata Usin, melansir Kompas.com.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved