Viral Lokal
10 Tahun Jarwo Berjuang Jaga Wajah Baru Dolly, dari Wisata Edukasi hingga UMKM
Jarwo, seorang penggerak UMKM lebih dari satu dekade menempuh jalan panjang perubahan demi jaga wajah baru Dolly.
Ringkasan Berita:
- Jarwo telah lebih dari 10 tahun berjuang menjaga perubahan eks-Dolly, mulai dari memimpin kegiatan Trip Edukasi Wisata hingga menggerakkan UMKM warga Putat Jaya.
- Ia menegaskan kawasan eks-Dolly tidak mengalami kebangkitan prostitusi, dan kasus yang mencuat baru-baru ini melibatkan pendatang, bukan warga setempat.
- Jarwo berharap pemerintah kembali menguatkan pendampingan UMKM dan kegiatan edukasi.
TRIBUNJATIM.COM - Di sebuah rumah sederhana di Putat Jaya, Surabaya, aroma kedelai rebus perlahan memenuhi udara.
Dari situlah Jarwo, seorang penggerak UMKM yang sudah lebih dari satu dekade menempuh jalan panjang perubahan, memulai harinya.
Tangan lelaki itu kini tidak lagi sibuk menyambut rombongan wisata edukasi seperti dulu, namun tetap cekatan mengolah tempe, sumber nafkah yang ia pertahankan di tengah banyak keterbatasan.
Bagi warga setempat, Jarwo bukan sekadar pembuat tempe.
Ia adalah saksi hidup atas transformasi besar eks-lokalisasi Dolly sejak penutupannya pada 2014.
Sejak saat itu, ia bersama warga lain berjuang membuktikan kawasan ini dapat berdiri dengan wajah baru yakni lebih ramah anak, lebih aman dan lebih bermartabat.
Baca juga: Budhi Blak-blakan Beber Alasan Trip Edukasi Wisata Kampung Dolly Surabaya Kian Jarang Dikunjungi
Kaget soal Narasi Isu Kebangkitan Prostitusi Dolly
Namun beberapa waktu lalu, keheningan yang sudah lama dijaga itu sedikit terusik.
Penggerebekan yang dilakukan kepolisian memunculkan kembali bayang-bayang lama.
Isu kebangkitan prostitusi Dolly cepat menyebar, menyisakan kekhawatiran bagi warga yang sudah bertahun-tahun membangun perubahan.
Jarwo mengaku terkejut.
Bukan hanya karena kejadian itu, tetapi karena narasi yang tumbuh memperbesar ketakutan yang menurutnya tak berdasar.
“Yang tertangkap itu bukan warga sini. Pendatang. Jumlahnya juga sedikit,” ucapnya pelan dalam tayangan Saksi Kata 'Cerita Perjuangan Jarwo dan UMKM eks Dolly Hilangkan Stigma Negatif Warga Putat Jaya' di kanal YouTube TribunJatim.com, Senin (24/11/2025).
Baginya, mengaitkan insiden itu dengan kebangkitan Dolly adalah pukulan bagi perjuangan warga selama 10 tahun terakhir.
Selama bertahun-tahun, Jarwo ikut menghidupkan Trip Edukasi Wisata, program yang membawa mahasiswa, komunitas, hingga wisatawan untuk melihat bagaimana eks-Dolly berubah.
Melalui tur kampung, workshop UMKM, hingga kunjungan ke studio lokal, warga menunjukkan bahwa Putat Jaya telah menjadi ruang belajar tentang transformasi sosial.
Kunjungan-kunjungan itu tidak hanya menggerakkan ekonomi.
Baca juga: Gus Hans Cerita Kiprah Risma Tutup Gang Dolly di Hadapan Ratusan Alumni Ponpes Darul Ulum
Kegiatan Positif Persempit Praktik Gelap
Di mata Jarwo, kehadiran banyak orang di kampung mempersempit ruang bagi pihak yang berniat menjalankan praktik-praktik gelap.
“Kalau ada aktivitas positif, orang-orang yang mau macam-macam biasanya takut,” katanya.
Namun pandemi Covid-19 mengubah peta perjuangan itu.
UMKM merosot, kegiatan wisata edukasi menurun drastis, dan semangat warga perlahan meredup.
Produksi tempe Jarwo, yang dulu bisa mencapai 30 kilogram kedelai sehari, kini hanya setengahnya.
Banyak pendampingan yang dulu rutin digelar pun terhenti.
"Situasinya banyak yang berubah," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Sutrisno Warga di Kawasan eks Dolly Temukan Harapan Baru Jadi Pelatih Batik
Bukan Lagi Cerita Kelam
Meski begitu, di wajah Jarwo tidak tampak putus asa.
Ia masih menyimpan harapan pemerintah dan lembaga pendidikan akan kembali merangkul warga Putat Jaya seperti dulu yakni menghidupkan kembali kelas pelatihan, kunjungan, dan pendampingan UMKM.
“Ada anak-anak muda yang perlu dijaga. Lingkungannya harus tetap hidup dengan kegiatan positif,” ujarnya.
Bagi Jarwo, Putat Jaya bukan lagi cerita kelam.
Ini adalah rumah yang sedang belajar tumbuh, dan warga yang berusaha menjadi lebih kuat dari masa lalunya.
Dan selama masih ada orang-orang yang peduli, ia percaya kampung ini tidak akan kembali gelap.
“Putat Jaya sudah berubah,” katanya pelan, namun tegas.
“Yang kami butuhkan hanya kepercayaan dan pendampingan untuk terus melangkah," tambahnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
eksklusif
SaksiKata
meaningful
Putat Jaya
Surabaya
UMKM
Jarwo
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
ViralLokal
| Alasan Wiwid Pengantin Wanita Pasuruan Minta Mahar Sound Horeg, Suami Tawari Uang dan Emas Ditolak |
|
|---|
| Cinta Monyet Berujung Kekerasan, Siswa SD Dikeroyok Gara-Gara Pinjam Buku, Anggota DPRD Soroti |
|
|---|
| Sosok Kapolsek Arjasa AKP Kusmiani yang Meninggal karena Mobil Tabrak Pohon, Perwira Dedikasi Tinggi |
|
|---|
| Sosok Pemberi Cek Rp3 M yang Dibuat Mbah Tarman Mahar, Asli atau Palsu Suami Sheila Tidak Tahu |
|
|---|
| Sosok Guru SMPN Trenggalek Dianiaya Suami Anggota DPRD Gara-gara HP Adik Disita, Keluarga Trauma |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kisah-Jarwo-jaga-wajah-baru-Dolly.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.