Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Misi Dagang Jatim-NTT Catat Transaksi Fantastis Rp 1,8 T, Khofifah: Tertinggi Sepanjang Sejarah

Misi Dagang Jatim-NTT bukukan transaksi bernilai fantastis, Rp 1.882.272.300.000. Capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Pemprov Jatim

Editor: Dwi Prastika
Istimewa
MISI DAGANG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jatim dan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digelar di Hotel Aston Kupang, Kamis (6/11/2025). Gelaran Misi Dagang Jatim-NTT berhasil membukukan transaksi bernilai fantastis, di angka Rp 1.882.272.300.000. Capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Pemprov Jatim menggelar Misi Dagang. 

Lima komoditas utama Jatim yang paling banyak dijual ke NTT meliputi beras (42,34 persen), makanan hewan (9,30 persen), mobil penumpang (7,78 persen), alat transportasi umum bermotor (5,06 persen), dan sepeda motor (2,5 persen).

Sebaliknya, Jatim banyak membeli jagung (44,52 persen), kopi hijau (18,93 persen), buah berlemak (11,71 persen), bahan anyaman (6,79 persen), dan kakao (4,02 persen) dari NTT.

“Hubungan dagang antara Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur telah tumbuh dengan baik dan memberi manfaat ekonomi nyata. Kita ingin hubungan ini terus meningkat dan melahirkan banyak pelaku usaha baru yang siap naik kelas,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mejelaskan, Jatim saat ini masih menjadi salah satu motor penggerak perekonomian nasional dengan kontribusi 14,44 persen terhadap PDB Indonesia.

Bahkan di triwulan II-2025, ekonomi Jatim tumbuh 5,23 persen (y-on-y), lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 5,12 persen. 

Tak hanya itu, nilai PDRB ADHB semester I-2025 tercatat mencapai Rp 1.668,6 triliun.

Dari sisi perdagangan, Jatim juga mencatat surplus Rp 120,61 triliun pada semester I-2025, setelah pada tahun 2024 membukukan surplus Rp 187,93 triliun dari total ekspor-impor dalam dan luar negeri.

"Capaian ini tentunya, tidak terlepas dari peran serta dan kerja sama yang baik dengan provinsi-provinsi mitra, termasuk provinsi NTT," katanya. 

MISI DAGANG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jatim dan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digelar di Hotel Aston Kupang, Kamis (6/11/2025). Gelaran Misi Dagang Jatim-NTT berhasil membukukan transaksi bernilai fantastis, di angka Rp 1.882.272.300.000. Capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Pemprov Jatim menggelar Misi Dagang.
MISI DAGANG - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jatim dan Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digelar di Hotel Aston Kupang, Kamis (6/11/2025). Gelaran Misi Dagang Jatim-NTT berhasil membukukan transaksi bernilai fantastis, di angka Rp 1.882.272.300.000. Capaian ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Pemprov Jatim menggelar Misi Dagang. (Istimewa)

Di akhir, ia berharap melalui kegiatan ini, Jatim dapat berperan aktif membangun jembatan ekonomi dari barat hingga timur Indonesia sekaligus memperkuat konektivitas dan pemerataan pertumbuhan antarwilayah.

"Pertemuan kita hari ini tidak semata-mata pertemuan Misi Dagang dan investasi, tetapi dari Bumi Majapahit, kita merajut keterhubungan budaya, persaudaraan dan persatuan  ke seluruh nusantara," katanya.

"Dari Bumi Majapahit kita bergandengan tangan. Kita ingin mewujudkan gerbang baru Nusantara. Konektivitas antara Indonesia barat dan timur harus terus dibangun. Harus ada yang menjadi penghubungnya, yang membangun sinerginya. Lewat Misi Dagang kita bisa wujudkan itu” imbuhnya.

Wakil Gubernur NTT, Johni menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Misi Dagang dan Investasi Jatim di Kupang.

Ia menilai, kegiatan ini menjadi sarana penting dalam memperkuat sinergi ekonomi antarprovinsi, sekaligus memenuhi kebutuhan komoditas strategis di wilayah NTT.

Selama ini, sejumlah produk asal Jatim seperti pakan ternak, beras, gandum, buah-buahan, kedelai, serta benih ikan lele dan bandeng, merupakan kebutuhan utama masyarakat dan pelaku usaha di NTT.

“Khusus untuk beras serta benih ikan lele dan bandeng, pasokan dari Jawa Timur sangat membantu menjaga ketahanan pangan dan mendukung perkembangan budi daya perikanan di NTT. Kami berharap kolaborasi ini terus diperkuat agar ekonomi kedua daerah semakin maju dan saling menopang,” pungkasnya

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved