Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok HOS Tjokroaminoto, Pahlawan Nasional yang Diziarahi Al Ghazali, Ternyata Sang Buyut

Al Ghazali berziarah pada Hari Pahlawan 10 November 2025. Putra sulung Maia Estianty itu berfoto di samping pusara HOS Tjokroaminoto.

Editor: Torik Aqua
Instagram Story Al Ghazali dan Wikipedia
ZIARAH - Sosok HOS Tjokroaminoto, Al Ghazali berziarah ke makam buyutnya, HOS Tjokroaminoto yang juga sosok Pahlawan Nasional. 

Namun lebih kepada rasa sayang seorang kakak kepada adiknya.

Dalam pengakuannya yang lain, seperti dituturkan Cindy Adams dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Sukarno mengatakan, pernikahannya tersebut terjadi atas dasar balas budi terhadap Tjokroaminoto.

“Kami memilih kawin gantung. Orang Indonesia menjalankan cara ini karena beberapa alasan. Dalam hal kami, aku belum berniat hidup sebagai suami-istri, karena dia (Oetari) masih kanak-kanak,” cerita Bung Karno.

Ikhwal mula terjadinya pernikahan itu adalah ketika Istri Tjoktroaminoto meninggal dunia. Tjokroaminoto sangat berduka.

Hingga suatu hari, adik Tjokroaminoto menemui Sukarno dan berkata, “Sukarno, kau lihat bagaimana sedihnya hati Tjokroaminoto."

“Apakah kau dapat berbuat sesuatu agar hatinya sedikit gembira?

Sukarno pun bingung. Bagaimana pula caranya membantu?

“Jadi menantunya. Oetari sekarang tidak punya ibu lagi. Tjokro sangat khawatir terhadap masa depan anaknya itu dan siapa yang akan menjaganya dan menyanginya. Inilah yang memberatkan pikirannya," sambungnya lagi

Tanpa rasa birahi

Dalam perjalanan, demi membalas budi, Sukarno lantas melamar Oetari

Sampai ia (Tjokroaminoto) meninggal, ia tidak pernah tahu bahwa aku mengusulkan perkawinan ini hanya karena aku sangat menghormatinya dan menaruh kasihan padanya,” ungkap Bung Karno kepada Cindy Adams

Sukarno bahkan mengatakan tidak pernah "menyentuh" Oetari. Istrinya itu tetap dijaganya dalam keadaan suci.

“Kami tidur berdampingan di satu tempat tidur, tetapi secara jasmaniah kami sebagai kakak beradik,” ucap Sukarno

 Istri pertama Presiden Soekarno, Siti Oetari Tjokroaminoto, di usia tua (Idayu foto/KOMPAS) (Kompas)
Bahkan kami satu sama lain sejujurnya tidak memiliki keinginan melakukan sebagai layaknya suami-istri. Maksudku, dia menyukaiku dan aku menyukainya, tapi perkawinan kami bukan didasari rasa birahi menyala-nyala.”

Karena pengakuannya ini, kemudian muncul istilah janda perawan untuk Oetari.

Meski begitu, bukan berarti Sukarno tidak menyayangi Oetari. Saat Oetari sakit, Sukarno panik dan merawat Oetari sepenuh hati.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved