Gedung Grahadi Surabaya Dibakar
Pemerintah Inventarisir Kerusakan 3 Bangunan Cagar Budaya di Surabaya, Perbaikan Tunggu Asesmen
Pemerintah melakukan inventarisir kerusakan tiga bangunan cagar budaya di Surabaya akibat dirusak massa, perbaikan tunggu hasil asesmen.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Pemerintah melakukan inventarisir kerusakan sebelum melakukan perbaikan pada tiga bangunan cagar budaya di Surabaya yang dirusak massa.
- Inventarisasi tersebut simultan dengan pengamanan bangunan sehingga mengantispasi adanya penjarahan.
- Berdasarkan hasil penilaian sementara, nyaris seluruh bagian bangunan yang dibakar mengalami kerusakan. Beberapa bagian yang selamat menyisakan bagian konstruksi dan beberapa furnitur.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tiga bangunan cagar budaya di Surabaya, Jawa Timur, mengalami kerusakan berat imbas aksi orang tak dikenal (OTK) yang menyusup pada aksi unjuk rasa di Surabaya dan melakukan kerusuhan.
Pemerintah saat ini melakukan inventarisir kerusakan sebelum melakukan perbaikan.
Masing-masing bangunan tersebut adalah bangunan sayap Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo dan Kantor Polsek Tegalsari di Jalan Basuki Rahmat Surabaya yang dibakar.
Selain itu, ada bangunan bungker Polsek Tegalsari yang dirusak.
Kejadian pembakaran sekaligus perusakan tersebut berlangsung pada Sabtu (30/8/2025) malam lalu.
"Ada dua bangunan yang dibakar dan satu bangunan yang dirusak," kata Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Surabaya, Retno Hastijanti, ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (1/9/2025).
Pihaknya kini tengah menginventarisir sejumlah kerusakan di masing-masing bangunan.
Bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, pihaknya mengklasifikasikan sejumlah kerusakan.
Inventarisasi tersebut simultan dengan pengamanan bangunan sehingga mengantispasi adanya penjarahan.
"Tugas kami, menyelamatkan bangunan. (Bekas bangunan) Yang dibakar, didokumentasikan," tuturnya.
Baca juga: Momen Sedih Wagub Emil Lihat Ruang Kerjanya Hangus Terbakar Pasca Kericuhan di Grahadi Surabaya
"Apakah ada elemen bangunan yang bisa diselamatkan? Terutama elemen yang orisinil. Dindingnya apakah ada kerusakan? Terutama yang bukan dinding tambahan. Kami dokumentasikan, kami analisis, serta mengkaji langkah selanjutnya untuk tindakan pelestarian," katanya.
Berdasarkan hasil penilaian sementara, nyaris seluruh bagian bangunan yang dibakar mengalami kerusakan. Beberapa bagian yang selamat menyisakan bagian konstruksi dan beberapa furnitur.
"Kalau yang bungker, mengalami kerusakan tapi tidak sampai terbakar karena bungker memang tidak bisa dibakar. Jadi, kerusakannya ada beberapa bagian interior," kata perempuan yang akrab disapa Hasti ini.
"Sedangkan untuk bangunan dibakar, ada beberapa produk kayu seperti jendela kayu yang utuh. Sehingga, nggak kebakar. Ini yang kami selamatkan," tandasnya.
Seluruh hasil asesmen tersebut akan dilaporkan kepada Kementerian Kebudayaan.
"Untuk proses perbaikan menunggu hasil analisis terlebih dahulu," kata Hasti.
Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari merupakan beberapa koleksi bangunan cagar budaya yang ada di Surabaya.
Dibangun di masa Belanda, usia bangunan tersebut telah lebih dari 3 abad.
Gedung Negara Grahadi merupakan bangunan kolonial yang dibangun antara 1795–1796 atas perintah Dirk van Hogendorp sebagai rumah kolonial mewah di tepi Kalimas.
Bersumber dari arsitek Belanda, W Lemci, gedung yang kini dijadikan sebagai Tempat Penerimaan Tamu Negara hingga Aula Pertemuan Publik Pemrov Jatim tersebut pernah menjadi ruang penting, seperti lokasi sidang Raad van Justitie, resepsi, hingga perundingan antara Presiden Soekarno dan Jenderal Hawthorn pada 1945 di masa kemerdekaan.
Direnovasi bergaya empire neoklasik (Dutch Colonial Villa) pada 1811, ada tambahan teras dan pilar bergaya klasik Eropa.
Tembok terbuat dari batu bata besar tanpa beton/semen serta pintu dan jendela besar kayu + kaca membuat interior terang, hingga lantai didukung balok kayu jati original.
Sedangkan bangunan Polsek Tegalsari dibangun pada era Hindia Belanda, sekitar 1920-an, sebagai Politie Bureau (Seksi Polisi) 2 Kaliasin Soerabaja. Menjadi bagian dari reorganisasi kepolisian Hindia Belanda sejak 1914, tempat ini menjadi pusat pengawasan keamanan pusat kota Surabaya.
Di sampingnya terdapat bungker Tegalsari, dibangun sebagai tempat perlindungan dari ancaman udara pada masa Perang Dunia II.
Memiliki gaya arsitektural yang unik, tidak umum ditemukan pada bangunan mapolsek lain di Indonesia (seperti atap dengan ventilasi dan bovenlicht).
Kejadian pembakaran bangunan cagar budaya Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari dilakukan orang tak dikenal pada Sabtu malam hingga menjelang Minggu dini hari.
Peristiwa tersebut berlangsung setelah aksi unjuk rasa di Jalan Gubernur Suryo tersebut dibubarkan aparat.
Di Polsek Tegalsari, sejumlah oknum tak dikenal tampak berusaha menjarah beberapa benda di sela membakar bangunan.
Di antara yang dijarah adalah area pagar sisi timur halaman markas, foto Presiden Prabowo, besi pada bagian atas pagar beton halaman markas, mesin dispenser, hingga gas elpiji.
cagar budaya
Surabaya
Gedung Grahadi
Jalan Basuki Rahmat
Polsek Tegalsari
Retno Hastijanti
Gedung Grahadi Surabaya Dibakar
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Momen Sedih Wagub Emil Lihat Ruang Kerjanya Hangus Terbakar Pasca Kericuhan di Grahadi Surabaya |
![]() |
---|
Pasca Pembakaran Gedung Grahadi, TNI Gelar Patroli Skala Besar di Surabaya |
![]() |
---|
Pramuka Bahu Membahu Bersihkan Gedung Grahadi Surabaya Usai Dibakar Massa |
![]() |
---|
Gubernur Jatim Khofifah dan Jajaran Tinjau Gedung Grahadi Pasca Dibakar, Gelar Rapat Tertutup |
![]() |
---|
Kondisi Terbaru Gedung Grahadi Surabaya usai Hangus Dibakar Massa, Jadi Tontonan Warga: Kecewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.