Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bukti Tak Ketinggalan Zaman, Al Fithrah Surabaya Tunjukkan Transformasi Pendidikan Pesantren

Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya membuktikan bahwa pesantren tak tertinggal oleh zaman lewat gelaran wisuda XIV

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Sulvi Sofiana
TAK KETINGGALAN - Wisuda XIV Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya di Auditorium Lantai 4 Kampus Al Fithrah, Surabaya, Sabtu (25/10/2025). Lembaga pendidikan berbasis pesantren ini terus beradaptasi dan bertransformasi menjadi pusat inovasi, spiritualitas, dan pengabdian masyarakat.  

Poin Penting : 

  • Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya membuktikan bahwa pesantren tak tertinggal oleh zaman
  • 168 sarjana dari tujuh program studi dikukuhkan dalam Wisuda XIV Institut Al Fithrah Surabaya
  • Ini menandai komitmen kampus pesantren terhadap pendidikan berbasis spiritualitas dan inovasi

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pesantren tak ketinggalan zaman. 

Ini yang ditegaskan oleh Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya

Lembaga pendidikan berbasis pesantren ini terus beradaptasi dan bertransformasi menjadi pusat inovasi, spiritualitas, dan pengabdian masyarakat. 

Hal itu tampak dalam Wisuda XIV di Auditorium Lantai 4 Kampus Al Fithrah, Surabaya, Sabtu (25/10/2025).

Sebanyak 168 sarjana dari tujuh program studi resmi dikukuhkan dalam suasana haru dan kebanggaan.

Baca juga: Pembentukan Ditjen Pesantren Disetujui Presiden Prabowo, DPRD Jatim Sambut Baik: Kado Hari Santri

Mereka berasal dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Perbankan Syariah, Hukum Keluarga Islam, Ilmu Tasawuf, Ilmu Tafsir dan Al-Qur’an, serta Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Momen wisuda tahun ini semakin bermakna dengan hadirnya Staf Ahli Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Timur, Prof. Dr. Sri Warjiyati, S.H., M.H.

Dalam orasinya, Prof. Sri menegaskan pentingnya sinergi antara kecerdasan intelektual dan kebijaksanaan spiritual. Menurutnya, kemajuan teknologi tidak boleh menjauhkan manusia dari nilai-nilai moral, keislaman, dan kebangsaan.

“Perguruan tinggi Islam tidak boleh sekadar menjadi menara gading, tetapi laboratorium solusi bagi bangsa,” ujarnya.

Baca juga: Hari Santri Nasional 2025, Pemkot Malang Gratiskan Pengurusan PBG dan SLF Pondok Pesantren

Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu juga menilai bahwa generasi unggul bukan hanya yang ber-IPK tinggi, melainkan mereka yang memiliki karakter, integritas, dan semangat pengabdian. 

“Bangsa yang kuat bukanlah yang kaya sumber daya, tetapi yang kuat jiwanya,” tegasnya.

Wakil Rektor I Institut Al Fithrah Surabaya, Dr. Abdul Aziz, M.HI., menambahkan bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan akademik, melainkan awal dari pengabdian yang sesungguhnya.

“Kami mengembangkan model pendidikan transformatif yang menggabungkan riset, karakter, dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga berpikir kritis, berinovasi, bahkan siap gagal untuk tumbuh,” ungkapnya.

Sebagai kampus berbasis pesantren, Institut Al Fithrah berkomitmen menjaga keseimbangan antara keilmuan, keislaman, dan kebangsaan. Pendidikan di IAF diarahkan untuk melahirkan sarjana yang siap bekerja, memimpin, dan membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved