Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Batik Tulis Surabaya Naik Kelas, UHW Perbanas Kembangkan Cetakan Batik Cap 3D Printing

Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya berhasil mengembangkan cetakan batik cap berbasis 3D printing

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
Melalui program pengabdian kepada masyarakat, tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya berhasil mengembangkan cetakan batik cap berbasis 3D printing untuk membantu proses produksi di UKM Batik Tulis Melati, Jalan Babadan Gg. 1 No. 15, Gundih, Bubutan, Surabaya. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Inovasi teknologi kini turut menyentuh dunia batik tradisional.

Melalui program pengabdian kepada masyarakat, tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya berhasil mengembangkan cetakan batik cap berbasis 3D printing untuk membantu proses produksi di UKM Batik Tulis Melati, Jalan Babadan Gg. 1 No. 15, Gundih, Bubutan, Surabaya.

Program ini bertujuan memperkenalkan teknologi terapan dalam produksi batik agar lebih efisien, konsisten, dan mudah direplikasi tanpa mengurangi nilai estetika maupun keaslian motif lokal.

Baca juga: Menjaga Geliat Batik Banyuwangi, Membuka Jalan UMKM Naik secara Ekonomi

Cetakan Lebih Kuat dan Presisi

Cetakan batik yang biasanya dibuat dari tembaga atau karton kini dicetak menggunakan printer 3D dengan bahan resin tahan panas dan pegangan kayu, menjadikannya lebih ringan, kuat, dan tahan lama.

Menurut Ketua Tim Pengabdian, Nanang Setiyoko, S.Pd., M.A., inovasi ini membantu pengrajin meningkatkan efisiensi kerja tanpa kehilangan sentuhan tradisional batik tulis.

“Dengan cap berbasis 3D printing, proses pengecapan menjadi lebih cepat dan presisi. Waktu produksi berkurang hampir setengahnya, sementara kualitas motif tetap terjaga,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).

Selain produksi alat, tim juga memberikan pelatihan desain digital motif batik menggunakan perangkat lunak grafis.

Hasilnya, pengrajin kini mampu mengembangkan motif-motif baru yang terinspirasi dari flora dan fauna khas Surabaya yang memperkuat identitas daerah.

Program ini tidak berhenti pada aspek teknis. Hasil karya inovatif tersebut juga diajukan untuk memperoleh sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai bentuk perlindungan hukum atas produk orisinal hasil kolaborasi antara tim pengabdian dan UKM mitra. 

Dengan inovasi ini, Batik Tulis UKM Melati kini memiliki peluang untuk memperluas pasar dan memperkuat branding sebagai batik Surabaya yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Baca juga: Batik Surabaya Semakin Beragam, Motif Parade Becak dan Ludruk Tarik Minat Anak Muda

“Kami berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi pengrajin batik lain, bahwa teknologi bisa berjalan berdampingan dengan tradisi,” tambah Nanang.

Melalui dukungan berkelanjutan, program ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju transformasi industri kreatif local menghubungkan warisan budaya dengan inovasi teknologi untuk menciptakan produk batik yang modern, efisien, dan berdaya saing tinggi di pasar nasional maupun global.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved