Lagi Asyik Makan Didekat Kampus, 3 Mahasiswa Asing Ini Dibacok Dengan Sadis
Lagi asyik makan di dekat kampus mereka, tiga mahasiswa asing ini tiba-tiba didatangi segerombolan orang dan langsung membacoknya dengan sadis.
Laporan wartawan Surya, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tiga orang mahasiswa asing asal Timor Leste dibacok oleh orang tak dikenal Selasa (14/3/2017) malam, dengan cara sadis. Mereka diduga jadi korban salah sasaran.
Ketiga korban itu adalah Juju (22), Asilu (22) dan Kanizu (23). Mereka tercatat sebagai mahasiswa Universitas Widyagama Malang.
Dua mahasiswa dibacok saat sedang asyik menikmati makan di Jalan Candi Renggo Nomor 9, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Sedangkan seorang lagi dibacok di depan toko modern di Jalan Soekarno - Hatta dalam waktu yang hampir bersamaan.
Lokasi pembacokan mahasiswa asing tersebut berada di sekitar kampus mereka yang ada di Jalan Borobudur, Nomor 35, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Apalagi warung tersebut memang kerap jadi tempat makan para mahasiswa.
Baca: Sadis, Tiga Mahasiswa Asal Timor Leste Dibacok saat Makan di Kota Malang
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com di lokasi kejadian menyebutkan, pembacokan itu dilakukan oleh satu orang. Ciri-cirinya tinggi sekitar 170 cm, badan tegap dan berambut gondrong. Sesuai keterangan saksi, pembacok tidak datang sendiri.
Sebelum membacok, pria tersebut datang bersama belasan orang lainnya ke warung makan Jalan Candi Renggo.
"Tapi yang bacok hanya orang satu saja, yakni yang badannya tegap dan berambut gondrong," ujar Maria (25), saksi yang berada di tempat peristiwa ketika terjadi pembacokkan, Rabu (15/3/2017).
Maria menceritakan, pada Selasa (14/3/2017) malam ia bersama Juju, Asilu dan Kanizu makan di warung di Jalan Candi Renggo Nomor 9.
Ditengah menyantap makanan yang dipesan, Kanizu kemudian pamit keluar ke sebuah toko modern yang berada tidak jauh dari lokasi.
Tak lama berselang, tiba-tiba datang seseorang yang membawa dan menghunus parang. Pemuda itu masuk ke dalam warung. Sementara belasan orang lainnya menunggu di luar.
Di dalam warung, pemuda itu langsung berteriak, mencari seseorang.
"Endi orang Ambon? (Mana orang Ambon)," kata Marta menceritakan kembali ucapan pembacok itu.