35 Anggota Tim Keamanan Malam Pemkot Surabaya Belajar Padamkan Api
Mereka merupakan anggota keamanan yang bertugas di malam hari. Lima pelatih dari pemadam kebakaran menjelaskan cara-cara menggunakan alat...
Penulis: Nurul Aini | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebanyak 35 tim kemananan Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya mengikuti simulasi pemadaman api.
Mereka merupakan anggota keamanan yang bertugas di malam hari.
Lima pelatih dari pemadam kebakaran menjelaskan cara-cara menggunakan alat sederhana untuk mematikan api di Taman Surya, Halaman Balai Kota Surabaya.
Simulasi ini memang ditujukan untuk memadamkan api ukuran kecil atau sebagai langkah awal memadamkan api sebelum tim pemadam datang.
Baca: Program Jemput Bola Rawat Warga, Pasien Miskin Cuci Ginjal Kini Bisa Dirawat di Rumah
Alat sederhana yang dimaksud adalah karung basah, Amar CO2, Powder yang biasanya disiapkan di gedung-gedung.
"Ini tindakan paling awal yang dapat dilakukan saat melihat api," kata Widagdo, satu diantara pelatih diklat PMK pada Rabu (12/7/2017).
Dari simulasi ini diharapkan petugas keamanan tidak kebingungan ketika mendapati api muncul tiba-tiba.
Selain itu Widagdo menjelaskan banyak orang menganggap mudah menggunakan alat sederhana tersebut untuk memadamkan api.
Padahal jika salah menggunakan justru dapat melukai diri sendiri.
Baca: Kloter Kediri Berangkat 27 Juli, 1.244 Calon Jemaah Haji Digembleng Khusus di Tempat ini
Misalkan saat menggunakan karung basah, seringkali memegang karung tanpa memperhatikan posisi tangan.
Sehingga bukannya dapat memadamkan api, justru menyambar tangan atau tubuh sendiri.
Begitu pula saat menggunakan amar, meski terlihat mudah ada teknik khusus yang perlu diketahui supaya penggunaan dapat lebih efektif.
"Isi dalam tabung ini sedikit, jika asal disemprot bisa-bisa api belum mati sudah habis," kata Widagdo.
Karenanya simulasi kali ini mengajarkan penggunaan peralatan sederhana dengan efektif.
Baca: Dua Pencuri Handphone Diringkus di Jalan Lakarsantri, Polisi Bangga Pada si Pelapor