Selain Owner RSIA Ferina, IDI Surabaya Juga Digugat, Namun Ini Kata Dokter Aucky Ginting

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bayi yang dilahirkan tak sesuai jenis kelamin yang diinginkan, pasutri Tommy Han dan Evelyn Saputra gugat dr Aucky Ginting.

Tak hanya owner RSIA Ferina saja, mereka juga menggugat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Penggugatan ini karena menurut kuasa hukum penggugat, Eduard Rudy, IDI terkesan sengaja melakukan pembiaran terhadap kinerja dr Aucky yang telah melakukan pelanggaran kode etik profesi.

Namun, hal tersebut dibantah oleh dr Aucky Ginting.

Baca: Digugat Akibat Dugaan Malpraktek, Owner RSIA Ferina Bantah dan Beri Keterangan Ini Soal Bayi Tabung

Menurutnya, IDI Surabaya juga menyelidiki adanya dugaan malpraktek tersebut.

Saat itu setelah pihaknya disidik Polrestabes Surabaya, pihak polisi berkesimpulan bahwa tak ada cukup bukti terhadap dugaan pasien penggugat.

Polisi lalu mengeluarkan surat penghentian penyidikan pada 14 Juni 2017.

Tapi pada 2 Mei 2017, gugatan yang serupa dilayangkan kepada IDI.

"Saya selalu berusaha taat pada hukum, semua proses hukum kami ikuti dari awal, dan sesuai prosedur yang ada di kepolisian," ungkap dr Aucky.

Baca: Digugat Pasien Bayi Tabung karena Hasil Tak Sesuai Keinginan, Owner RSIA Ferina Tegaskan Hal Ini

Perlu diketahui, ahli andrologi di bidang Assisted Reproductive Technology (ART) atau Teknologi Reproduksi Berbantu/Bayi Tabung, dr Aucky Ginting, sebelumnya digugat pasiennya ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (11/7/2017).

Owner Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ferina di Jalan Irian Barat itu digugat Tomy Han dan Evelyn Saputra, pasien pasutri yang berkeinginan memiliki anak laki-laki.

Untuk mewujudkan keinginan itu, pasutri yang tinggal di Galaxy Bumi Permai tersebut mendatangi tempat praktik dr Aucky di RSIA Ferina.