Sebelum Gedung SD Ambruk, Kasek Ternyata Sudah Punya Firasat dan Mengingatkan ke Pengembang, Tapi
Meski ambruknya gedung sekolah SD belum diketahui penyebabnya, tapi sang kepala sekolah sudah tahu kasus tersebut akan terjadi.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Runtuhnya atap gedung kelas 6 A dan B di SDN Kutorejo II, Kelurahan Kutorejo Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (7/9/2017) malam memantik reaksi keras dari Kepala Sekolah tersebut.
Pasalnya, gedung tersebut masih dalam proses rehabilitasi dengan nilai proyek yang mencapai Rp 91.678.000.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab runtuhnya atap bangunan sekolah dasar itu.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN Kutorejo II, Hariyanti mengatakan, sejak Kamis siang, dirinya sebenarnya sudah merasa khawatir, karena melihat kondisi atap bangunan doyong.
(Aneh, Baru Saja Diperbaiki Dengan Anggaran Rp 91 Juta, Gedung SD di Pasuruan ini Malah Ambruk)
Saat itu, dia yakin pasti ada yang tidak beres dalam proses perbaikan dua gedung di sekolahnya yang dipimpinnya tersebut.
"Saya sempat panggil tukang saya untuk melihat kondisi ini. Tapi, tukang saya kan tidak bisa memperbaikinya, karena bukan kewenangannya. Akhirnya benar kekhawatiran saya terjadi, malam harinya atapnya ambruk," tegasnya, Jumat (8/9/2017).
Menurut dia, selama ini, pihak pelaksana proyek memang jarang komunikasi dengan sekolah.
(Sering Antar Anak Sekolah, Ibu Muda ini Sedot Uang Rp 96 Juta dari ATM Teman, Modusnya Sederhana)
Pihak sekolah juga tidak dilibatkan dan tidak diajak duduk bersama untuk membahas renovasi bangunan gedung tersebut.
"Kami tidak dilibatkan, mereka mengerjakannya saja. Main bangun dan pasang sana-sini," sergahnya.
Selain itu, pihak pelaksana proyek juga sangat susah untuk diingatkan. Menurutnya, ada beberapa kendala yang dialami, pihak sekolah sudah mengingatkan.
(Lewat Ventilasi, Komplotan Pencuri ini Jarah Barang Elektronik Milik Sekolah di Lamongan)
Tapi, hasil akhirnya tidak pernah diperhatikan dan selalu diabaikan. Kondisi itulah yang sering membuatnya geram.
"Kami sudah ingatkan kalau merenovasi gedung ini tidak boleh sembarangan. Eh, mereka bangun seenaknya saja. Mudah-mudahan ini cepat mendapatkan respon, agar bangunan sekolah kami cepat bisa digunakan untuk belajar mengajar," tandasnya.