Kabel di Jembatan Suramadu Terbakar, PDAM Bangkalan Banjir Protes dan Keluhan
PDAM Bangkalan harus memeras keringat setelah mendapat bombardir gelombang keluhan dari pelanggan, karena hal yang tak dilakukannya.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - PDAM Bangkalan harus memeras keringat setelah gelombang keluhan pelanggan meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Pasokan air ke titik distribusi tersendat akibat pemadaman listrik bergiliran di empat kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
Dirut PDAM Bangkalan Andang Pradana mengungkapkan, pendistribusian air tidak merata karena kinerja pompa terganggu akibat pemadaman.
"Meski listrik menyala kembali, tapi pompa kami tidak langsung menyala. Butuh waktu empat hingga lima jam untuk air sampai ke pelanggan," ungkap Andang Pradana, Selasa (3/10/2017).
(Kursi Bupati Bangkalan Jadi Rebutan Banyak Tokoh, 2 Pasang Balon Sudah Muncul, 6 Masih Umek)
Komplain terbanyak berasal dari Kecamatan Kamal. Di kawasan ini, pelanggan PDAM berjumlah 2.300 pelanggan dengan dukungan 4 pompa yang dipasang di Sumber Cobik, Pedeng,Telang, dan Kamal.
"Misal di Desa Telang, listrik padam pukul 9 malam dan menyala pukul 1 dini hari. Air sampai ke pelanggan pukul 6 pagi," jelasnya.
Keluhan serupa datang dari pelanggan PDAM di Kecamatan Blega. Di kecamatan paling timur ini, terdapat 700 pelanggan. Namun, pemadaman listrik bergiliran di Blega tak sampai membuat penampungan kering.
"Kami jelaskan kepada pelanggan kondisinya, harus sabar. Karena perbaikan kabel di Suramadu masih berjalan," pungkasnya.
Pemadaman listrik bergiliran diterapkan setelah salah satu Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV di jalur sepeda motor Jembatan Suramadu KM 240-260 tujuan Madura terbakar, Sabtu (23/9/2017).
Akibatnya, pasokan listrik ke Pulau Garam yang mencapai sekitar 221 MW saat Waktu Beban Puncak (WBP) terganggu.
(Hadiri Haul Keluarga Syaichona Cholil, Putra Bung Tomo Ungkap Rahasia si Pahlawan dengan Madura)
(Surya/Ahmad Faisol)