Longsor Kembali Sambangi Kota Malang, Kali ini Terjang Kawasan Oro-oro Dowo, Begini Akibatnya
Hujan deras yang beberapa hari mengguyur Kota Malang kembali menyebabkan bencana tanah longsor dan berakibat fatal.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Hujan deras yang beberapa hari mengguyur Kota Malang kembali menyebabkan bencana tanah longsor.
Akibatnya, dua keluarga harus mengungsi dari rumahnya. Longsor ini terjadi tebing tanah di Jl Slamet Riyadi Gang 8 RT 05 RW 03 Kelurahan Oro-oro Dowo Kecamatan Klojen.
Berdasarkan data dari BPBD Kota Malang, longsor di gang itu terjadi selama empat kali, mulai Kamis (14/12/2017) sore dan terakhir Jumat (15/12/2017) pukul 03.00 WIB.
Menurut Sekretaris RT setempat Sugiono, sejak longsor pertama terjadi, pihaknya telah meminta warga untuk mengungsi.
"Sebab longsor tebing ini mengancam dua rumah warga. Tebing yang longsor berada di belakang rumah Ibu Kastin," ujar Sugiono, Jumat (15/12/2017).
Tebing yang longsor setinggi delapan meter dengan panjang sekitar 15 meter. Tebing yang longsor itu mengarah ke Sungai Brantas di bawahnya. Hanya saja dua rumah di atasnya terancam.
Karenanya, penghuni dua rumah itu mengungsi.
Kepala BPBD Kota Malang J Hartono, mengatakan, satu keluarga mengungsi di rumah saudaranya di Kelurahan Sawojajar, dan satunya diminta mengungsi di Rusun milik Pemkot Malang.
"Kami juga sudah mengirimkan bantuan sembako kepada keluarga itu, juga memberikan bantuan terpal untuk menutupi kawasan yang longsor," katanya.
Lebih lanjut ia mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tanggap bencana. "Berhati-hati terutama yang tinggal di daerah yang rentan bencana," tegasnya.
Sementara itu, hujan deras yang kembali mengguyur Kota Malang Jumat (15/12/2017) membuat banjir genangan dan pohon tumbang.
Beberapa ruas jalan yang tergenang banjir antara lain Jl Galunggung, Surabaya, Bondowoso, juga Jl Bandung.
Hujan deras juga membuat tembok pembatas perumahan di Kelurahan Gadang Kecamatan Sukun roboh. Tembok sepanjang 21 meter roboh ke arah saluran air di perumahan itu. (Surya/Sri Wahyunik)