Jumlah Pemohon Paspor di Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak Surabaya Menurun, Alasannya. . .
Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak Surabaya telah menerima 46.558 permohonan paspor di tahun 2017.
Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak Surabaya telah menerima 46.558 permohonan paspor di tahun 2017.
Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun 2016 periode yang sama yakni sebesar 68.068 pemohon.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak Surabaya, Romi Yudianto, Sabtu (23/12/2017).
( Jelang Tutup Tahun, 43 WNA di Surabaya Dikenakan Sanksi Administratif )
"Dalam sehari, rata-rata mampu mengeluarkan sekitar 100 sampai 150 izin pada pemohon yang meminta atau memperpanjang Kitas dan Kitap (Kartu Ijin Tinggal Sementara/Tetap)," tutur Romi.
Tak hanya itu, untuk Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak Surabaya juga mampu mengeluarkan hingga 250 paspor dalam sehari.
Adanya penurunan jumlah pemohon dari tahun sebelumnya dikatakan Romi karena belum adanya pengetatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Non Prosesdural.
Namun, di tahun 2017 telah ada surat edaran dari Dirjen pada bulan April 2017 untuk mencegah TKI Non Prosedural membuat paspor dan bepergian ke luar negeri.
Romi sendiri memprediksi di tahun 2018 akan kembali terjadi penurunan jumlah pemohon.
"Mayoritas pemohon didominasi paspor TKI yang ingin bepergian ke luar negeri mengalahkan paspor jenis lainnya untuk kunjungan maupun bisnis," ungkap Romi.
Untuk penolakan TKI Non Prosedural yang ada di Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak Surabaya mencapai 204 orang.
204 orang itu ditolak dari bulan Januari sampai November 2017, tak menutup kemungkinan akan bertambah lagi.
( BNNP Razia Hiburan Malam, 4 Pengunjung dan Karyawan Dinyatakan Positif Narkotik )
Ia juga berharap, adanya investasi dari pihak asing mampu mengurangi pengiriman TKI ke luar negeri dan membuat masyarakat Surabaya lebih sejahtera di tanah airnya sendiri.
"Ya dengan harapan adanya investasi yang masuk ke Indonesia, ke depannya akan mengurangi pengiriman TKI ke luar negeri," tuturnya.