Berbekal Sembako Murah, Wanita ini Dengan Mudah Tipu 600 Ibu-ibu Hingga Miliaran Rupiah
Sembako membuat wanita muda ini terus diburu oleh polisi dan ratusan warga, hingga dia harus ...
Penulis: Moh Rivai | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Nia Ekawati (28), ibu rumah tangga warga Jalan Teuku Umar Gg Lebar, Desa Pandian, Kabupaten Sumenep, mungkin saat ini menjadi orang yang paling di Sumenep.
Selain menjadi buruan aparat kepolisian, Nia juga terus dicari oleh ratusan ibu-ibu rumah tangga di wilayah paling ujung Pulau Madura tersebut.
Pasalnya, ibu muda satu anak ini diduga telah menipu ratusan warga dengan modus investasi usaha hingga mencapai Rp 2 miliar lebih.
Modus operandi yang dipakai Nia, cara merekrut sejumlah ibu-ibu rumah tangga untuk bergabung dalam investasi kebutuhan pokok rumah tangga, utamanya beras dan minyak goreng.
Modal Ngaku Dukun Pengganda Uang di Penjara, Napi ini Dengan Mudah Raup Belasan Juta Dalam Sekejap
Korbannya diminta menyetor sejumlah uang sesuai kemampuan untuk investasi. Mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah per orang.
Bisnis yang dijalankan pelaku, dengan mendatangkan beras murah dan minyak goreng yang harganya jauh lebih rendah dari harga di pasaran.
“Bayangkan aja mas, bagaimana tidak tertarik, dengan rayuan dia, lha wong minyak goreng yang 2 kg hanya Rp 15 ribu, padahal di toko justru Rp 25 ribu. Ya jelas kami ikut dan terlena,” ujar Titiek Sahedi, seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban, Jumat (5/1/2018).
Agar mendapat untung yang besar, Titiek mengaku terus menanam investasinya ke bisnis Nia Ekawati. Hingga uang yang disetornya dan akhirnya tak kembali mencapai Rp 57 juta.
Ingin Bergelimang Harta, Sholeh Mau saja Serahkan Uang Rp 15 Juta Ditukar Air Mineral Gelas
Ria (36), korban lain juga mengaku, dirinya menjadi korban penipuan Nia sebesar Rp 35 juta.
"Saya termakan oleh rayuan dia (Nia)," terangnya.
Harga sembako yang ditawarkan Nia memang jauh lebih murah dari harga pasaran. Beras premium ukuran 25 kg yang dipasaran Rp 95 ribu, oleh pelaku hanya di jual Rp 70 ribu. Ada selisih Rp 25 ribu dari harga pasar.
“Pesanan sekali, dua kali masih lancar, sehingga kemudian pesan lebih banyak dengan jumlah dana hingga puluhan juta rupiah, lalu kemudian macet dan orangnya kemudian kabur,” katanya.
Para korban berharap, Nia Ekawati segera ditangkap dan uang yang mereka investasikan bisa kembali lagi.