Demi Layanan Gawat Darurat, Puskesmas Pembantu di Pulau Gili Ketapang Habis Miliaran
Puskesmas Pembantu (Pustu) di Pulau Gili Ketapang kini berhasil disulap menjadi istimewa.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Puskesmas Pembantu (Pustu) di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo sudah selesai direnovasi.
Rabu (7/2/2018) hari ini, Pustu itu diresmikan oleh Anggota DPR RI Komisi VIII Hasan Aminuddin yang juga suami Bupati Probolinggo P Tantriana Sari.
Renovasi Pustu ini menelan biaya sekitar Rp 1,5 miliar. Awalnya, hanya puskesmas biasa, kini menjadi puskesmas luar biasa. Sudah banyak perubahan yang terjadi pada pustu ini. Tampak luar pun berbeda.
Lebih megah dan lebih besar daripada sebelumnya. Dulu, hanya satu lantai dan kini menjadi dua lantai.
Selain perubahan dalam kondisi fisik, pusksesmas ini juga berubah dalam pelayanan. Beberapa pelayanan juga bertambah.
Awas, Minum Teh Panas Bisa Lima Kali Lipat Terkena Kanker Kerongkongan
Bahkan, renovasi pustu yang mencapai angka miliaran itu membuat pustu ini memiliki kemampuan gawat darurat.
Dari data yang didapatkan Surya, Pustu ini mampu menangani persalinan. Dilengkapi ruang bersali. Ada ruang observasi.
Jadi, masyarakat yang sakit bisa dilakukan observasi selama satu sampai dua hari. Jika memang tidak memungkinkan, akan dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Keunggulan lain, ada ruang untuk tempat tinggal paramedis. Jadi, di gedung pustu yang baru ini, ada ruang khusus untuk tempat tinggal tenaga medisnya.
Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo menyediakan dua bidan, dua perawat, dan satu tenaga administrasi. Kelima orang ini akan selalu sedia 24 jam di Gili Ketapang.
Demo Semen Gresik Tuban Tak Digubris Direksi, Warga 12 Desa Ring Satu Ancam Blokir Pintu Masuk
Terungkap, Pembunuhan Sadis yang Tubuh Korbannya Dibakar Hidup-hidup Bermula Dari Main PS
Sekadar diketahui, Gili Ketapang ini merupakan sebuah kepulauan kecil di sisi timur Kabupaten Probolinggo. Jarak tempuh Probolinggo ke Gili Ketapang ini membutuhkan waktu 60 menit menggunakan perahu nelayan. Dengan catatan, itu waktu normal jika tidak ada ombak besar.
Kepada Surya, Hasan Aminuddin mengatakan, DI Pulau Gili Ketapang ini ada sekitar 3.596 KK atau 9.000 lebih jiwa. Nah, selama ini, saat ada masyarakat yang sakit, tidak bisa ditangani di Puskesmas.