Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Usai SMS Ayahnya, Gadis Cantik ini Langsung Bunuh Diri Melompat ke Sungai, Kisahnya Mirip Sinetron

Kasus bunuh diri gadis cantik ini dengan cara terjun ke Sungai benar-benar mirip kisah di sinetron.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
Tribun Sumsel
ilustrasi bunuh diri melompat ke sungai 

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Kasus bunuh diri perempuan bernama Rina Nur Era Batiah (25) atau yang akrab disapa Hani dengan cara terjun ke Sungai Bengawan Madiun, Kamis (8/2/2018) mirip kisah di sinetron.

Ternyata sebelumnya, korban Hani sudah pernah melakukan aksi nekat serupa.

Hal itu disampaikan, Frangky Yoga (20) penjual kopi di Taman Bantaran yang sempat bertemu dan mengobrol dengan korban, sebelum melompat ke sungai.

Kepada dirinya, Hani yang memiliki akun facebook Hani Dora Dreamland ini sempat bercerita bahwa ia pernah melakukan percobaan bunuh diri di Sungai Bengawan Madiun.

"Saya dulu pernah bunuh diri, tapi ditolong orang mancing," kata Frangky Yoga (20), menirukan ucapan Hani, ditemui di kedai kopi miliknya, Kamis (8/2/2017) siang.

Terungkap, Video Porno Siswi SMA di Room Karoake Direkam Gara-gara Jendela Kaca

Bakar Istri Hidup-hidup Gara-gara Cupang, Pria ini Kena Karma Selama Sembilan Tahun

Menurutnya, saat itu korban dan teman lelakinya datang sekitar pukul 02.00 WIB. Ketika tiba di warungnya, keduanya sudah dalam kondisi mabuk akibat minuman keras.

"Datang dalam kondisi mabuk. Lalu pesan kopi Good Day dua," jelasnya.

Yoga menuturkan, di kedai kopi miliknya keduanya sempat menenggak minuman keras. Selanjutnya, sekitar pukul 04.00 WIB, ia menutup warung kopinya dan pergi pulang.

"Jam 04.00 WIB, saya tutup warungnya. Mereka masih duduk di sini, setelah itu saya tidak tahu," imbuhnya.

Hal senada dikatakan Wahyu Prasetio (19), teman Hani yang mengantar ke Taman Bantaran.

Usai Hajar Gurunya Hingga Tewas, Siswa ini Sempat Hilang Misterius, Pilih Beraksi Pas Tengah Malam

Terungkap, Pembunuhan Sadis yang Tubuh Korbannya Dibakar Hidup-hidup Bermula Dari Main PS

Sungai Bengawan Madiun yang arusnya sangat deras, poetugas masih mencari korban yang hanyut karena bunuh diri
Sungai Bengawan Madiun yang arusnya sangat deras, poetugas masih mencari korban yang hanyut karena bunuh diri ((Surya/Rahadian bagus))

Gara-gara Disalip, Anggota TNI ini Ngamuk di Lamongan, Pecah Kaca Bus dan Tembakkan Pistol Hingga

Saat itu, Hani sempat bercerita pernah melakukan bunuh diri di Sungai Bengawan Madiun. Namun selamat karena ditolong pemancing yang kebetulan tak jauh dari lokasi.

"Waktu SMP katanya di (Hani) pernah mencoba bunuh diri, tapi ditolong orang yang sedang mancing,"kata pelajar SMKN di Ngawi ini.

Rina Nur Era Batiah (25) atau Hani melompat ke Sungai Bengawan Madiun, Kelurahan Pangungangan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Kamis (8/2/2018) sekitar pukul 05.00 WIB.

Kasatreskrim Polres Madiun Kota AKP Logos Bintoro mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya orang bunuh diri pukul 06.00 WIB.

Kronologi awal, sekitar pukul 02.00 WIB, korban bersama teman lelakinya bernama Wahyu berangkat dari Ngawi. Ternyata tujuannya ke Taman Bantaran.

Enam Tahun Jadi Budak Narkoba, Artis ini Sering Gelar Pesta di Madura, Tak Tahunya

Mau Nanam Singkong, Pria Sidoarjo Malah Temukan Bangunan Kuno Kerajaan Majapahit

Setibanya di Taman Bantaran, keduanya sempat ke warung kopi. Setelah beberapa saat di warung, keduanya sempat menengak miras.

Kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB, korban mengajak Wahyu menuju pinggir bengawan.

Setelah itu, berdasarkan keterangan saki Wahyu korban tiba menyeburkan diri ke sungai.

Logos menuturkan, korban yang beralamat di Dusun Ngasem Desa Tekik Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ini mengalami masalah keluarga.

"Dari curhatan korban kepada temannya, korban mengalami permasalahan keluarga," kata Logos.

Kenalan dengan Orang di Bus Kota, Pria ini Malah Tertipu Rp 45 Juta

Sempat SMS Ayahnya

Sementara itu, fakta mengejutkan muncul. Bahwa sebelum terjun bunuh diri ke Sungai Bengawan Madiun, Hani ternyata pamitan ke orang tuanya. Dia mengirim SMS atau pesan pendek kepada ayahnya.

"Sekitar pukul 02.30, dia SMS saya. Pak saya dolan di Bantaran, ngilangi sumpek," kata Sarino (48) ayah korban.

Saat itu, dirinya sudah sangat mengantuk dan sempat membalas SMS dari putri pertamanya itu. Namun, kalimat yang dia kirim melalui SMS belum selesai ia ketik karena ia sudah sangat mengantuk.

"Saya cuma sempat nulis, Ssstt. Maksud saya, mau menulis Ssssst ojo nglantur, tapi saya malah ketiduran," kata ayah tiga orang anak ini.

Setelah Sumpah Pocong Siswanya, SMKN 4 Kota Malang Ditampar Malu dan Terjadilah Hal Tak Terduga

Ia menuturkan, Rina Nur Era Batiah memang sedikit bermasalah sejak kecil. Dia putus sekolah ketika duduk di bangku SMP.

Selama ini, kata Sarino, Hani bekerja di Kalimantan, namun ia tidak mengetahui persis pekerjaan apa yang dilakoni putrinya. Sekitar seminggu yang lalu, putrinya pulang dari Kalimantan.

Lima bulan sebelumnya, Hani sempat menghubungi dirinya dan mengatakan akan menikah dengan seorang pria asal Ngawi.

"Sudah tiga tahunan tidak menghubungi saya. Saya hubungi juga idak balas. Sekitar lima bulan yang lalu, menghubungi saya mau lamaran dengan orang Ngawi, tapi Setelah itu saya hubungi nggak bisa," ucapnya.

Pada saat itu, dia mengatakan kepada Hani sebaiknya bila ingin melangsungkan pernikahan sebaiknya pada bulan sebelas atau November, tahun lalu.

Beroperasi di Taman Kota, Wanita ini Pepet Lelaki Sasaran Lalu Buka Resleting dan . . .

Namun, kala itu, Hani meminta agar diundur pada Februari 2018, karena menunggu deposito.

"Saya menentukan bulan sebelas, tapi dia minta mundur bulan Februari ini, nunggu deposito katanya," beber Sarino.

Namun, entah kenapa, rencana pernikahan itu gagal. "Kisah pisahnya juga halus. Saya antar kembali ke Boyolali juga baik-baik saja," jelasnya sambil menghisap rokok Gudang Garam Filter di tangannya.

Sarino mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan putrinya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai. Selama ini, dia tidak pernah punya masalah dengan putrinya.

Dia sudah bercerai dengan istrinya dan menikah lagi dengan seorang wanita. Sarino dan istri kedua tinggal di jalan Ki Ageng Selo, Gang Nusa Indah no 6 Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo.

Sementara itu, ibu kandung Hani yang bernama Siti Badriah, telah puluhan tahun berpisah dengannya dan tinggal di Boyolali.

Namun, Sarino membantah bila masalah yang dialami Rani ada kaitannya dengan ibu tirinya atau istri keduanya.

"Kalau ada masalah dengan ibu tirinya, tidak mungkin. Wong itu sudah puluhan tahu yang lalu," imbuhnya.

Saat diwawancara, Sarino tampak baik-baik saja. Tak ada raut muka sedih atau air mata yang menetes.

Meski demikian, Sarino mengaku gemetaran ketika mendapat kabar dari petugas kepolisian, yang memberitahunya, bahwa anaknya melompat ke Sungai Bantaran Madiun.

"Saya tadi gemetaran, begitu dapat kabar anak saya lompat ke sungai," katanya. (Surya/Rahadian Bagus)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved