Baca Takbir dan Istighfar, Penambang Pasir di Kediri ini Selamat Musibah Tebing Longsor
Suara gemuruh terdengar keras tepat di atas tebing Sungai Ngobo, aliran lahar Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur,
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Suara gemuruh terdengar keras tepat di atas tebing Sungai Ngobo, aliran lahar Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat subuh (16/2/2018).
Kondisi saat itu masih gelap sekira pukul 04.45 WIB. Mereka para penambang pasir tidak menyadari, jika suara yang menggelegar itu ternyata berasal dari tebing longsor berada persis di samping kanannya.
Saat itu, Murdoko (34) bersama temannya Sunarji (40) sesama kuli pasir sedang memuat pasir ke dalam bak truk.
Tiba-tiba dalam sekejap material tanah bercampur air, turun deras dari atas atas tebing setinggi 200 meter.
Baca: Selfie di Bibir Waduk, 2 Pelajar Lamongan ini Terpeleset dan Tewas Tenggelam
Saking cepatnya kejadian tanah longsor tersebut membuatnya tidak sempat menghindar.
"Saya tertimbun tanah, dalam kondisi masih sadar," ucap Murdoko lirih kepada Surya, saat dijumpai di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit HVA Toeloengrejo Pare.
Dia baru sadar jika telah terjadi bencana tanah longsor. Bahkan, tubuhnya sempat terkubur timbunan material longsor. Dia berupaya keluar dari tanah longsor yang menimbunnya itu.
Dengan sekuat tenaga yang masih tersisa, ia berhasil keluar dari timbunan longsor.
"Teman-teman sudah tidak ada, saya hanya bisa pasrah nyebut Gusti Allah dan meminta tolong," tuturnya sembari menangis.
Murdoko terdengar terbatah-batah ketika menceritakan kejadian tanah longsor yang menimpanya itu.
Baca: Anak Elvy Sukaesih Pakai Narkoba, Netizen Serbu Sosmed Dhawiya Zaida dan Sebut Kurusnya Gegara Sabu
Kata dia, pencahayaan di tengah kawasan pertambangan pasir sangat minim, sehingga pandangannya tidak dapat melihat teman-temannya dan truk pasir yang saat itu berada di sampingnya.
Dia sejenak berdiam sambil mengamati lokasi tanah longsor sambil terus istighfar. Ia mulai merasakan sakit di kepalanya.
Hantaman metarial tanah bercampur batu dan air itu mengenai kepalanya. Selain itu, ia menderita luka pada bagian kaki kanan dan lecet di dada sebelah kanan.
"Saya sudah tidak ingat lagi," jawabannya singkat.