Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tawarkan Hapus Tato dengan Syarat Ini, Go Hijrah Surabaya Terima Pasien dari Pejabat Sampai Anak SMP

Dengan dihapusnya tato, Iqbal berusaha untuk membuat masyarakat untuk tidak berprasangka buruk lagi terhadap seorang yang bertato.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Alga W
TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI
Proses penghapusan tato di Kantor Go Hijrah Surabaya, Senin (19/2/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah kisah tentang orang-orang yang menghapus tato menjadi kesan tersendiri bagi Muhammad Iqbal Firdaus (38).

Ketua Komunitas Go Hijrah itu mengungkapkan, keharusan menghapus tato tidak diwajibkan bagi umat muslim yang ingin melakukan taubat.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi mereka yang tetap bersikukuh untuk menghapus tato dengan sejumlah alasan tertentu

"Terkadang mereka merasa kurang diterima di masyarakat, makanya mereka berusaha menghapus masa lalu dan agar orang lain tidak berprasangka buruk pada mereka," pungkas pria yang sempat menjadi wartawan di Harian Surya itu.

Begini Cara Agar Terhindar dari Calo di Terminal Bungurasih yang Incar Penumpang Tak Tahu Jalur

Selanjutnya, sejumlah pasiennya itu mengatakan padanya bila memiliki tato, maka diri mereka akan merasa sombong atau keren.

Bahkan, ada pula yang mengkisahkan sejarah serta masa lalu seseorang dalam goresan tinta yang tertanam di dalam kulit ari itu.

Dengan dihapusnya tato itu, Iqbal berusaha untuk membuat masyarakat untuk tidak berprasangka buruk lagi terhadap pria maupun wanita bertato.

"Harapannya biar masyarakat terhadap mereka yang ingin berhijrah tidak berprasangka buruk lagi, biar mereka juga lebih enjoy," lanjut Iqbal.

Digelar Mewah, Intip Foto-foto Pernikahan Selebgram Tasya Farasya, dari Pengajian Hingga Resepsi

Ia mengimbuhkan ada pula pasiennya yang merupakan mantan preman, residivis, sampai mantan pecandu narkoba.

Bahkan, ada juga anak-anak yang masih duduk di kelas 3 SMP.

"Untuk anak SMP itu sebenarnya orang tuanya yang ingin tato anaknya dihapus, padahal anaknya tidak mau," tuturnya.

Kata Iqbal, waktu itu ada kebijaksanaan untuk anak-anak tidak diwajibkan untuk menghafal Surat Ar Rahman.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved