Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Respons Eri Cahyadi Usai Temuan 15 Siswa SMP di Jalan Kunti Surabaya Positif Narkoba

BNNP Jawa Timur mengungkapkan 15 siswa di Kota Surabaya positif mengonsumsi narkoba

TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Suasana Kampung Jalan Kunti, Gang 1, Sidotopo, Semampir, Surabaya, dalam artikel berjudul "Respons Eri Cahyadi Usai Temuan 15 Siswa SMP di Jalan Kunti Surabaya Positif Narkoba" 

 

Ringkasan Berita:
  • BNNP Jawa Timur menemukan 15 pelajar di Surabaya positif menggunakan narkoba dari 50 siswa yang dites, termasuk siswa SMP, khususnya di kawasan Jalan Kunti.
  • Pemkot Surabaya memprioritaskan rehabilitasi bagi pelajar yang hanya pengguna, tanpa menjatuhkan sanksi sekolah seperti DO, dan akan koordinasi dengan penegak hukum untuk status masing-masing anak.
  • Wali Kota Eri Cahyadi menekankan peran keluarga sebagai kunci pencegahan narkoba, selain pendekatan di sekolah dan lingkungan sekitar
 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur mengungkapkan 15 siswa di Kota Surabaya positif mengonsumsi narkoba. Menindaklanjuti temuan tersebut, Pemkot Surabaya akan memprioritaskan program rehabilitasi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan berkoordinasi dengan penegak hukum terkait status masing-masing anak. UU Narkotika mengatur bahwa prioritas hukum bagi pengguna merupakan rehabilitasi. 

"Kalau ternyata dia itu bukan pengedar, maka kita lakukan rehabilitasi. Tapi kalau ternyata de'e (dirinya) adalah pengedar nanti kita lihat aturan hukumnya seperti apa," kata Wali Kota Eri kepada Surya.co.id ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu (15/11/2025). 

Pihaknya juga menegaskan belum ada rencana pemberian sanksi berupa drop out (DO) atau dikeluarkan dari sekolah kepada masing-masing siswa. 

"Kalau itu hanya hanya pemakai dan dia itu hanya terkontaminasi, ya kita rehabilitasi dan kita pulihkan kembali. Karena kan bagaimanapun mereka ini kan anak, korban dari salah asuhan," kata Wali Kota dua periode ini. 

Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga (Unair) ini menegaskan bahwa upaya pencegahan telah digalakkan, termasuk melalui sekolah.

Baca juga: Ditemukan Bunker Isi Sabu 1 Kg dan Uang Rp230 Juta di Kampung Narkoba Jalan Kunti Surabaya

Menurutnya, pendekatan hukum tak cukup untuk memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba.

Terutama, terhadap sekolah yang berdekatan dengan wilayah yang kerap menjadi kawasan peredaran narkoba seperti di sekitar Jalan Kunti, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir. 

"Kalau yang di sekolah-sekolahnya nanti kita juga akan sampaikan. Kita akan koordinasi dulu (dengan penegak hukum). Tapi, kita memang fokus dulu ke [sekolah di sekitar] Kunti ini dan di sekitarnya," kata Cak Eri. 

Baca juga: Pemuda Asal Jalan Kunti Surabaya Curi Motor hingga 25 kali, Kecanduan MiChat

Wali Kota Eri juga akan melakukan pendekatan kepada keluarga. Sebab menurutnya, peran keluarga paling penting dalam hal pencegahan. 

"Anak-anak ini adalah korban salah asuhan. Nek wong tuone gak membiarkan anaknya, gak mungkin jadi begini," tegas bapak dua anak ini.

"Maka, kembali lagi, tidak bisa [tanggungjawab mendidik] seorang anak itu dibebankan kepada guru. Yang terdekat adalah orang tua. Orang tua harus menjaga anaknya dan lingkungannya. [Pemahaman] Ini yang kita lakukan," kata Wali Kota Eri kembali menegaskan.

Baca juga: 11 Pemuda Pesta Sabu di Rumah Jalan Kunti Surabaya, Polisi Geleng Kepala saat Menggrebek Pelaku

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur mengungkapkan bahwa 15 siswa di Kota Surabaya terdeteksi mengonsumsi narkoba.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved