Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jalur Alternatif Gedog-Garum Kota Blitar Longsor

Jalan di Lingkungan Tulungrejo, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur terjadi longsor.

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Yoni Iskandar
Surya/ Samsul hadi
Warga melintas di pinggir lokasi jalan longsor di Lingkungan Tulungrejo, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (25/2/2018). 

 TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Jalan di Lingkungan Tulungrejo, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur terjadi longsor.

Jalan alternatif yang menghubungkan Kota Blitar dan wilayah Garum, Kabupaten Blitar, ini longsor sepanjang 30 meter.

Pantauan di lokasi, Minggu (25/2/2018), menunjukkan lokasi longsor ditutup menggunakan terpal oleh petugas Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Kota Blitar.

Petugas juga memagar lokasi longsor menggunakan bambu sebagai tanda bahaya bagi pengguna jalan.

Peristiwa longsor itu membuat kondisi jalan di lokasi menyempit. Untuk sementara, kendaraan besar seperti truk dilarang melintas di lokasi.

Baca: Waspadai Serangan Jantung yang Sebabkan Artis Sridevi Meninggal, Kenali Gejala dan Faktor Pemicunya

"Kejadiannya kemarin sore setelah hujan deras," kata Hadi Si'is (49), yang rumahnya di depan lokasi longsor.

Hadi mengatakan saat longsor terjadi terdengar suara dentuman keras seperti rumah roboh. Suara keras itu berasal dari benturan material bangunan talud yang terseret longsor. Sebagian bahu jalan juga ikut terseret longsor.

"Aspal jalannya juga retak-retak," ujarnya.

Menurutnya, jalan di lokasi lumayan ramai. Jalan itu menjadi jalur alternatif yang menghubungkan Kota Blitar dan wilayah Garum, Kabupaten Blitar.

Biasanya, truk dan mobil juga melintas di jalan itu.

"Sekarang untuk sementara truk muatan berat tidak boleh melintas dulu," katanya.

Kabid PBD Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar, Arson Sodiqien mengatakan petugas sudah melakukan pembersihan di lokasi longsor. Untuk mencegah terjadinya longsor susulan, petugas memasang terpal di lokasi. Terpal itu berfungsi menahan air hujan agar tidak menggerus tanah di lokasi.

Baca: Gelapkan Uang Rp 304 Juta, Perempuan Asal Prigen Pasuruan Ini Masuk Bui

Selain itu, petugas juga memasang pagar dari bambu di lokasi longsor. Pagar ini sebagai tanda bahaya bagi pengendara jalan. Pengendara agar berhati-hati saat melintas di lokasi.

"Panjang longsornya sekitar 30 meter dengan lebar tiga meter," kata Arson.

Menurutnya, penyebab longsor di lokasi karena curah hujan tinggi. Selain itu, bangunan talud di lokasi usianya juga sudah tua. Bangunan talud tidak kuat menahan gerusan air hujan.

"Kami mengamankan dulu lokasi, untuk penanganan permanen masih dibahas. Taludnya harus dibangun ulang," ujarnya. (Surya/Samsul hadi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved