Tekan Impor Bahan Baku di Jawa Timur, Pemprov Punya Program SIPAP
Pemprov Jawa Timur akan menerapkan Sistem Informasi Perdagangan Bahan Baku (SIPAP) untuk mengatasi permasalahan impor bahan baku di Jatim.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur melakukan berbagai cara demi menurunkan angka impor raw material atau bahan baku di Jatim.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, mengatakan tingginya angka impor akan berdampak tidak bagus bagi sektor industri di Jawa Timur.
Salah satu cara yang digunakan adalah menerapkan Sistem Informasi Perdagangan Bahan Baku (SIPAP) untuk mengatasi permasalahan impor bahan baku di Jatim.
Pemuda Heboh Lihat Pekarangan Rumah Neneknya di Google Street View, Ada Hal Ngeri yang Terjadi
Aplikasi ini dibuat untuk mendorong sistem perdagangan mempercepat substitusi impor.
Pakde Karwo, sapaan Soekarwo, menjelaskan dalam aplikasi tersebut dapat diihat berbagai bahan baku dari berbagai daerah di Indonesia, data real time mengenai potensi dan kebutuhan masing-masing daerah, bersumber dari aggregator masing-masing provinsi.
Sehingga, ketika ada barang yang biasanya impor namun barang tersebut tersedia di dalam negeri, aplikasi ini dengan cepat akan menginformasikannya.
Panitia Pelaksana Piala Gubernur Kaltim 2018 Majukan Jadwal Derbi Jatim Persebaya Vs Arema FC
Setelah tahu barang tersebut ada, otomatis akan membuat perusahaan dapat melakukan business to business secara langsung.
Selain itu, untuk menurunkan impor bahan baku, bisa juga dilakukan dengan membangun smelter untuk mengolah bahan baku.
Seperti mengolah bauksit dan nikel untuk industri rumah tangga.
"Kita kan punya banyak, jadi tidak harus impor dari China,” ujar Pakde Karwo, Kamis (1/3/2018).
Emil Gagas Program Pengembangan Kawasan Selingkar Wilis Magetan