Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2018

Usai Debat Sengit dengan Puti Guntur Soekarno soal Trenggalek, Begini Tanggapan Emil Dardak

Debat Publik Pilgub Jatim 2018 putaran pertama berlangsung cukup sengit saat kedua pasangan berargumen mengenai program masing-masing di atas panggung

Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/AQWAMIT TORIQ
Emil Elestianto Dardak saat ditemui usai menghadiri acara pembekalan anti korupsi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (12/4/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Debat Publik Pilgub Jatim 2018 putaran pertama, yang menghadirkan perdebatan dua pasangan calon yaitu Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno telah rampung.

Debat tersebut digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (10/4/2018).

Debat itu berlangsung cukup sengit saat kedua pasangan berargumen mengenai program masing-masing di atas panggung.

Baca: Khofifah-Emil Optimistis Raih Simpati Warga Jawa Timur Usai Debat Publik

Ada satu segmen di mana Emil Dardak beradu argumen dengan Puti Soekarno, dan terlihat sengit sekali.

Mereka berdebat mengenai kondisi stunting yang ada di Trenggalek.

Emil menilai gizi buruk di Trenggalek sudah membaik, namun Puti menyangkal dan mengatakan jika gizi buruk masih lumayan tinggi.

Namun, usai berdebat begitu sengit, keduanya bersalaman di atas panggung.

Baca: Desa Kayen di Trenggalek Jadi Pemicu Debat Emil dan Mbak Puti, Gini Penjelasan Kepala Dinas Setempat

Menanggapi hal tersebut, Emil menjelaskan esensi dari Debat Publik itu adalah debat bebas.

"Jadi tidak ada aturan baku berapa detik yang dialokasikan untuk masing-masing pembicara," jelas Emil usai menghadiri acara pembekalan anti korupsi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (12/4/2018).

Ia menambahkan, sengitnya debat itu merupakan seni dalam proses debat.

Di sisi lain, keakraban juga harus tetap dibangun.

Baca: Bingung Libur Isra Miraj 2018 Jatuh Hari Jumat atau Sabtu? Simak Penjelasan Lengkapnya!

"Tentu harus kembali akrab, karena itu debat, usai debat kita harus baik-baik saja, jangan disamakan itu emosi," jelas Emil.

Ia menambahkan, perdebatan itu tak ada unsur emosi, tapi permainan intonasi yang merupakan seni dari sebuah perdebatan," tukasnya.

Yuk follow Instagram TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved