Pertimbangkan Keamanan, Pengungsi Syiah Sampang akan 'Nyoblos Bupati' di Sidoarjo

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengungsi Syiah Sampang di Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Taman, Sidoarjo akan mendapatkan fasilitas untuk berpartisipasi dalam Pilkada Serentak tahun 2018.

Walaupun terdaftar sebagai warga Sampang, para pengungsi akan mendapatkan fasilitas untuk mencoblos pada tanggal 27 Juni 2018 nanti di Jemundo, baik Pemilihan Gubernur maupun Pemilihan Bupati.

"Karena Sampang ada Pemilihan Bupati juga, para pengungsi Jemundo akan tetap memilih Bupati di kawasan pengungsian," kata Komisioner Bawaslu Jatim, Aang Kunaifi, Rabu (25/4/2018).

Sebelumnya, mekanisme pemungutan suara bagi pengungsi Syiah ini, akan dilakukan sebagaimana ketentuan KPU, yaitu harus dilakukan pemilihan di daerah-daerah asal.

(Beri Klarifikasi tentang Video Bareng Pacar di Sofa, Mikha Tambayong Sampaikan Ini untuk Netizen)

Untuk itu, KPU sudah menyiapkan agar pengungsi bisa mencoblos di kecamatan terluar di Kabupaten Sampang.

Namun menurut Aang, berdasarkan koordinasi dengan pihak keamanan termasuk kepolisian, pencoblosan akan dilakukan di Rusun Jemundo.

"Karena pihak keamanan mengutamakan keamanan warga, daripada dibawa ke sana (Sampang) terus ada persoalan, maka bagaimana caranya para pengungsi bisa menggunakan hak pilihnya di lokasi pengungsian," lanjut Aang.

Seperti diketahui pada Pilkada serentak tahun ini, Sampang juga akan menyelenggarakan Pemilihan Bupati.

Ada tiga kandidat yang akan mengikuti Pilbup Sampang yaitu, Slamet Junaidi dan Abdullah Hidayat (Jihad); lalu Hermanto Subaidi dan Suparto (Mantap); serta Hisan dan Abdullah Mansyur.

Di Rusun Jemundo sendiri saat ini ada sekitar 378 pengungsi, sedangkan yang memiliki hak pilih ada sekitar 250 jiwa.

(Pasarkan Produk 300 Ribu Pelaku UMKM, Lamongan Mart dan Rumah Kreatif Diresmikan)