Pilgub Jatim 2018
Majukan Pondok Pesantren di Jatim, Gus Ipul akan Intervensi Lewat Kebijakan dan Anggaran Khusus
Saifullah Yusuf menghadiri Haflatul Iktibar di Pondok Pesantren Annaqsabandiyah As Salafiyah Ombul, Kedungdung, Sampang, Madura, Sabtu (5/5/2018).
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, menghadiri Haflatul Iktibar di Pondok Pesantren Annaqsabandiyah As Salafiyah Ombul, Kedungdung, Sampang, Madura, Sabtu (5/5/2018).
Begitu tiba, Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf disambut oleh pengasuh pondok KH Ismail Fakhrul Bahri dan Wakil Pengasuh KH Muhammad Hasyim.
Bukan hanya para kiai, kedatangan Ketua PBNU ini juga disambut oleh ribuan santri, alumni dan warga sekitar.
KH Hasyim mengatakan, kedatangan Gus Ipul menandakan bentuk perhatiannya terhadap dunia pesantren.
Baca: Kampanye di Bojonegoro, Gus Ipul-Mbak Puti Kompak Kompak Didukung Warga NU
"Gus Ipul selalu dekat pesantren dan peduli Madura. Beliau sosok yang tepat menggantikan Gubernur Soekarwo (Pakde Karwo). Karena sudah memiliki modal mendampingi Gubernur Soekarwo dua periode sebagai wagub," kata KH Hasyim, Sabtu (5/5/2018).
Sebagai seorang santri, Gus Ipul diyakini juga mampu membawa perubahan sesuai amanah para ulama dan Kiai.
"Ini menjadi sangat penting, dengan mengikuti syariat, niscaya Jawa Timur dapat maju dan berada dalam perlindungan Allah," ujarnya.
Dalam sambutannya, Gus Ipul mengapresiasi perkembangan Pondok Pesantren Annaqsabandiyah.
Baca: Gelar Rakor Tiga Pilar, Ahmad Basarah Ungkap Pentingnya Kemenangan Gus Ipul-Mbak Puti untuk PDIP
Karena setelah lulus, banyak alumninya yang yang memiliki karier bagus di berbagai daerah, termasuk mengajar pendidikan agama dan karakter generasi mendatang.
"Ke depan, kami ingin pondok pesantren tidak hanya bisa mengaji Alquran dan kitab kuning. Tapi lulusan pondok pesantren bisa ahli di berbagai bidang. Seperti matematika, teknik dan lain sebagainya," katanya.
Menurut Gus Ipul, saat ini lembaga pendidikan pesantren semakin banyak diminati.
"Dulu, pesantren dinilai bakal mati termakan zaman. Nyatanya, justru orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak-anaknya di pesantren," ungkapnya.