Pernah Cium Tangan KH Sholeh Qosim, Presiden Jokowi Dijadwalkan Takziah Hari ini
Kediaman almarhum KH Sholeh Qosim yang berada di Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo terus didatangi peziarah, Jumat (11/5/2018).
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kediaman almarhum KH Sholeh Qosim yang berada di Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur, terus didatangi peziarah, Jumat (11/5/2018).
Sempat dikabarkan hari ini Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan akan takziah ke rumah duka.
"RI 1 katanya mau datang hari ini, tapi tidak tepat waktu saat pemakaman, lihat sikonnya," kata anak pertama KH Sholeh Qosim, KH Khusnul Huda Sholeh, Jumat (11/5/2018).
Baca: Tak Ada Firasat, Inilah Pesan Terakhir KH Sholeh Qosim yang Wafat saat Sujud Kepada Keluarganya
Presiden Joko Widodo memang punya kenangan tersendiri dengan KH Sholeh Qosim.
Dalam peringatan HUT ke-72 TNI yakni 5 Oktober 2017 silam, KH Sholeh Qosim bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyerahkan tumpeng kepada tiga orang yaitu Paimin (yang sudah berusia 92 tahun) dan KH Sholeh Qosim, dua pejuang bersenjata di masa lalu, dan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, sebagai wakil TNI masa kini.
Baca: Karangan Bunga dari Beberapa Pejabat Terus Berdatangan ke Rumah Duka KH Sholeh Qosim
Dalam kesempatan tersebut, tanpa terduga Presiden Joko Widodo mencium tangan KH Sholeh Qosim sebagai tanda takzimnya.
Sedangkan tokoh yang tampak mendatangi rumah duka pada hari Jumat pagi adalah Mantan Mendikbud, M Nuh dan Wakil Rais Aam PBNU, KH Miftakhul Akhyar.
Sebelumnya KH Sholeh Qosim, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ismailiyah, Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo, wafat pada sekitar pukul 18.00 WIB, atau setelah salat Magrib, Kamis (10/5/2018).
Baca: Wafat Dalam Sujud, KH Sholeh Qosim Tinggalkan Arti Semangat Kepada Santrinya
Berdasarkan informasi, satu dari sesepuh ulama Jawa Timur tersebut wafat saat sedang menjalankan salat Magrib.
"Salat Magrib sujud tidak bangun, tasbih masih di tangan, pendungane," ujar Gus Miftah, cucu dari ulama yang pernah menjadi Laskar Hizbullah dan memperjuangkan kemerdekaan tersebut.
Yuk follow Instagram TribunJatim.com