Serangan Bom di Surabaya
Pasca Teror Bom di Surabaya, Wali Kota Risma Katakan Segera Bentuk Ini
Pasca teror bom yang terjadi dua hari berturut-turut meninggalkan duka mendalam.
Penulis: Nurul Aini | Editor: Edwin Fajerial
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurul Aini.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pasca teror bom yang terjadi dua hari berturut-turut meninggalkan duka mendalam.
Khususnya bagi warga yang bersinggungan langsung dengan kejadian maupun mereka mengenal pelaku teror.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan Pemerintah kota akan membentuk trauma senter untuk menangani trauma khususnya pada anak.
"Kita (pemerintah kota) akan bentuk trauma senter," kata Risma di ruang kerjanya, Selasa (15/5/2018)
Trauma senter tersebut akan terdiri dari tim gabungan juga ahli anak untuk melakukan pendampingan trauma.
( LIVE STREAMING: Tegang, Suara Ledakan Bom Teroris yang Diledakkan di Area Latihan Militer Kodim )
Pendampingan juga untuk anak-anak sekolah yang berkaitan dengan anak pelaku yang turut tewas dalam aksi bom bunuh diri.
"Wong teman-teman sekelasnya (anak pelaku teror) itu saja takut mereka. Saya rasa mereka juga butuh pendampingan," kata Risma.
Sedangkan untuk anak pelaku teror bom di mako polrestabes Surabaya yang selamat Risma mengatakan masih perlu mendiskusikan lebih lanjut.
Sebab wali kota perempuan tersebut merasa tidak mudah melakukan pendampingan pada anak tersebut mengingat kondisinya yang kehilangan seluruh anggota keluarga.
( Meski Khawatir Teror Bom, Satpol PP Perempuan Ini Tetap Jalankan Tugas )
Belum lagi, kata Risma tidak dapat memastikan bagaimana anak tersebut mendapat ajaran dari keluarganya.
"Tentu tidak akan mudah untuk anak itu nanti. Bagaimanapun dia sudah mulai mengerti," kata Risma.
Namun Risma mangatakan anak tersebut telah didampingi psikolog untuk menjaga kondisinya.
