Tak Diberi Kesempatan Ajukan Lelang Proyek, Kontraktor di Bojonegoro Mbengok dan Lurug Bupati
kontraktor daerah kerap dipersulit saat mengikuti lelang proyek apapun. padahal selalu jadi ...
Penulis: M Sudarsono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Sebanyak 25 kontraktor yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensinas) Bojonegoro, menggelar aksi unjuk rasa di halaman Pemkab setempat, Selasa (15/5/2018) siang.
Para kontraktor menuntut Pj Bupati Bojonegoro Suprianto supaya mengevaluasi kinerja dari Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLP BJ).
Pihak Gapensinas menyebut, kontraktor daerah tidak diberi kesempatan untuk mengajukan lelang proyek pembangunan yang ada di Bojonegoro.
Ada Perbaikan Aspal, Bapak dan Anak di Tuban ini Tewas Mengenaskan Terlindas Truk Tronton
Ketua Gapensinas Bojonegoro, Tedi Feri Sandria mengatakan, kontraktor daerah kerap dipersulit saat mengikuti lelang proyek apapun.
"Kita merasa dipersulit saat mengikut lelang, hanya sedikit perusahaan daerah yang mendapatkan lelang proyek," ujar Tedi saat aksi.
Tedi menjelaskan, selama ini ada kejanggalan proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimonopoli oleh perusahaan asal Sidoarjo.
Perusahaan asal Sidoarjo tersebut terbukti mendapatk dengan anggaran Rp 57 miliar.
Dua Kubu dari Satu Perguruan Silat di Madiun Bentrok dan Saling Lempar Batu, Begini Akibatnya
"Jumlah anggaran sebanyak itu diberikan kepada perusahaan asal Sidoarjo. Pj Bupati harus mengevaluasi BLP BJ," ujarnya.
Sementara itu, salah satu anggota Gapensinas lainnya, Ali Huda yang juga menjabat sebagai anggota Komisi D DPRD menambahkan, ada sebuah indikasi permainan dalam proyek di kota Ledre.
Menurut dia, Pj Bupati tidak mengetahui adanya permasalahan tersebut. Sehingga terkesan diabaikan dan Pj Bupati tidak bisa mengambil kebijakan.
"Seperti ada pilih kasih antar sesama kontraktor, kontraktor lokal kalau terlambat pengerjaan akan langsung diuber, walaupun proyek kecil. Tapi kalau kontaktor luar molor mengerjakan proyek besar tidak mendapat sanksi, seperti pengerjaan Jembatan Trucuk," keluhnya. (Surya/Nok)
Sembunyi di Dekat Rumah Anton Bomber Sidoarjo, Teguh Disergap Densus di Kamar Kos saat Sedang . .