Jelang Lebaran, KPPU Awasi Secara Insentif Indikasi Permainan Harga Bahan Pangan
Pada saat Ramadan dan Lebaran, permintaan terhadap bahan pangan tergolong tinggi dan rentan menimbulkan permainan harga.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pada saat Ramadan dan Lebaran, permintaan terhadap bahan pangan tergolong tinggi dan rentan menimbulkan permainan harga.
Kendati begitu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) secara mendalam dan intensif melakukan pengawasan. Terutama, kepada kelompok pengusaha yang menguasai 70 persen usaha
Komisioner KPPU, M Afif Hasbullah mengatakan, pihaknya tidak bisa menuduh sembarangan adanya indikasi permainan harga atau kartel.
Harus melalui forum diskusi bersama stakeholder terlebih dahulu.
(Buka Puasa Bersama Forkopimda, Pakde Karwo Katakan Legislatif dan Eksekutif di Jatim Tak Ada Faksi)
(Sebuah Tas Mencurigakan di Minimarket Gemparkan Warga Tandes Surabaya)
"Dari hulu sampai hilir. Tujuannya, untuk mengetahui penyebab benang kusutnya. Makanya, perlu dilakukan pengawasan secara mendalam," terangnya di Hotel Crown Prince, Jalan Basuki Rachmat Surabaya, Kamis (24/5/2018).
Afif menerangkan, pihaknya tidak segan akan melakukan penindakan apabila ditemukan kecurangan terhadap naiknya harga, termasuk permainan kartel.
"Untuk menemukan indikasi kecurangan permainan harga itu tidak mudah memang. Kami juga tidak bisa langsung melakukan penggeledahan seperti itu," terangnya.
Maka dari itu, lanjut Afif, pihaknya akan bekerjasama dengan para stakeholder. Termasuk satgas pangan, kepolisian, maupun kementerian terkait.
(Dua Anaknya Telah Bahagia, Putri Diana Seakan Mengisyaratkan Perasaan! Lihat Kondisi Makamnya Kini)
(Emil Gagas Sertifikasi dan Koperasi Perumahan Rakyat untuk TKI yang Kembali ke Jatim)