Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serangan Bom di Surabaya

Psikolog Sebut Belajar Sambil Bermain Dapat Hilangkan Pikiran Mencekam pada Anak Pasca Teror Bom

Aksi teror bom beberapa waktu lalu menjadi duka bagi kita semua terlebih pelaku teror melibatkan anak-anak dalam aksinya.

Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM/TRIANA KUSUMANINGRUM
Kegiatan bermain bersama siswa SD Katolik Santa Clara dan SD Muhammadiyah 6 Gadung, pada Kamis (24/5/2018) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Triana Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aksi teror bom beberapa waktu lalu menjadi duka bagi kita semua terlebih pelaku teror melibatkan anak-anak dalam aksinya.

Aksi tersebut juga mengakibatkan korban jiwa tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak.

Menurut pendapat psikologi Universitas Airlangga (Unair), Nurul Hartini menjelaskan, dalam upaya menyembuhkan trauma pada anak-anak pasca teror membutuhkan waktu beberapa hari bahkan bulanan untuk menghilangkan trauma dampak dari kejadian tersebut.

"Ini merupakan fenomena yang baru, dimana orang tua mengajak anak-anak terlibat aksi teror. Yang pasti ini adalah pengaruh dari orang tua," ujar Nurul Hartini psikologi Universitas Airlangga (Unair), Kamis (24/5/2018).

Gelar Kegiatan Bersama SD Muhammadiyah 6 Gadung, Kepala SDK Santa Clara: Kita Semua Sama )

Hal tersebut menjadi perhatian serius yang harus dicegah karena ini kejahatan yang fatal dimana seharusnya orang tua sebagai pelindung utama bagi anak-anaknya.

Pendampingan secara psikologi harus dilakukan, karena dampaknya tidak terjadi pada anak yang terlibat dan korban saja, tetapi juga anak dari masyrakat juga.

Nurul mengungkapkan tim Psikolog Unair juga telah melakukan pendampingan psikologi pada guru dan siswa SD Katolik Santa Clara.

"Secara psikologis pada anak, dibutuhkan juga proses pendidikan yang menyenangkan seperti halnya bermain, pastinya dengan salah satu cara tersebut (bermain), lambat laun pikiran yang tadinya mencekam dapat berubah menyenangkan bagi anak," terangnya.

Hilangkan Trauma Bom, Siswa SD Muhammadiyah dan SDK Santa Clara Main Bersama )

Dari pendampingan psikologi tersebut diharapkan akan membuat para siswa dapat bersikap tenang dan dapat beraktifitas seperti sediakala.

Lebih dari sepekan pasca teror tersebut SD Katolik Santa Clara bersama SD Muhammadiyah 6 Gadung juga melaksanakan kegiatan bermain bersama dengan siswa-siswa dari kedua sekolah tersebut.

Dalam kegiatan tersebut siswa tampak antusias bermain bersama, tertawa bersama satu sama lain tanpa rasa cangung.

Kegitan pada Kamis (24/5/2018) tersebut juga dimaksudkan selain untuk bersilahturahmi juga untuk trauma healing pasca teror bom.

VIDEO: Unik, Ini Cara Silaturahmi Siswa SDK Santa Clara dan SD Muhammadiyah 6 Gadung )

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved