Lebaran 2018
Kok, Wali Kota Surabaya Larang Warga Takbir Keliling, Ada Apa?
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melarang aktivitas takbir keliling di seluruh wilayah Surabaya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melarang aktivitas takbir keliling di seluruh wilayah Surabaya.
Takbir bersama saat malam Hari Raya Idul Fitri itu sebaiknya dilakukan di dalam masjid atau musala seluruh Surabaya.
"Tidak boleh takbir keliling di seluruh wilayah Surabaya. Ini seusai imbauan Ibu Wali Kota. Silakan takbir keras-keras di musala atau masjid," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Cristiyanto, Senin (11/6/2018).
Dia menuturkan bahwa saat malam Lebaran harus diupayakan menciptakan keamanan dan ketertiban bersama. Semua dilakukan untuk lebih memaknai malam takbir yang lebih khidmat.
Baca: Menteri Pariwisata Bahas Penerbangan Banyuwangi - Bali
Dalam setiap kesempatan menemui RT dan RW seluruh Surabaya, Risma selalu mengimbau agar semua menjaga ketertiban bersama.
Termasuk mengimbau agar masyarakat Surabaya tidak menggelar takbir keliling.
Dalam malam takbir Lebaran besok, semua petugas diterjunkan untuk mengamankan Surabaya. Bahkan polisi dan TNI akan memback up khusus pengamanan.
"Semua tahu, Surabaya habis mendapat teror. Nanti masjid besar dan gereja akan menjadi perhatian serius untuk diamankan," kata Eddy.
Baca: Rebutan PSK, Pria Mojokerto ini Lakukan Penganiayaan
Di Surabaya total ada 700 gereja. Dari jumlah ini, 95 di antaranya adalah gereja besar. Saat ini tengah berdiam Posko terpadu di Mayjen Sungkono dan darah Lontar.
"Warga yang tidak mudik diminta untuk mengawasi dan memantau lingkungan mereka. Pemkot juga sudah mengeluarkan edaran agar ketua RT RW memantau pendatang di kampungnya," kata Eddy. (Faiq)