Kesaksian ABK Kapal Joko Berek yang Selamat: Sudah Dilarang Tapi Nekat Melaut Demi Uang
Sudah dilarang tapi kapal tetap melaut demi uang hingga tragedi kapal terbalik diterjang ombak Pantai Pancer Jember.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Peristiwa tragis yang dialami oleh Saiful Bahri (22) Kamis (19/7/2018) tidak akan terlupakan dibenaknya seumur hidup.
Saiful merupakan nelayan ABK Kapal Joko Berek yang selamat dari peristiwa maut setelah kapal penangkap ikan yang dinaikinya dihantam ombak saat mau sandar di Pantai Pancer Jember.
Warga Dusun Mandaran, Desa Puger Kidul, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember mencoba menjelaskan peristiwa yang membuatnya shock tersebut.
Menurutnya, sebelum terjadi peristiwa tragis, Kapal Joko Berek hendak bersandar ke area Plawangan. Tiba-tiba ombak datang dan menghantam kapal. Tak kuasa menahan hantaman ombak, kapal pun terbalik digulung ombak.
"Ombak besar datang, kapal ngguling, waktu itu pulang melaut malam, pulang pagi, saya nekat lompat, saya berenang pasrah selamat atau tidak, gak bisa berkata-kata lagi saya bisa selamat," ujar Saiful Bahri, saat ditemui di bibir pantai.
• Mau Sandar di Pantai Pancer Jember, Kapal Nelayan Dengan 21 ABK Terbalik Digulung Ombak
• Kapal Joko Berek Digulung Ombak di Pantai Pancer Jember, 5 Tewas, 7 Hilang, Ini Daftar Korbannya
Saat itu, Saiful bersama 21 rekannya di kapal, tidak ingat kondisi rekannya karena masing-masing sibuk menyelematkan diri masing-masing.
"Tidak ingat saya, taunya saya lompat terus berenang ke daerah batu-batu yang dangkal," tambahnya.
Saiful mengaku masih shock dengan kejadian yang menimpanya hari ini. Sebelumnya ia tidak menyadari dan tidak punya firasat soal kejadian buruk.
"Ombak memang besar dan sebetulnya sudah dilarang berlayar. Tapi kita butuh uang ya jadi nekat melaut, tidak punya firasat sebenarnya, tiba-tiba ombak besar datang," tegasnya. (Surya/Erwin Wicaksono)
• BREAKING NEWS - Pelajar SMKN 5 Surabaya Tewas Masuk Selokan di Belakang Sekolah
• Siswa SMKN 5 Surabaya yang Tewas Masuk Selokan di Sekolahnya, Gara-gara Ambil Bola