Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Biayai Kuliah S2 dari Hasil Memulung, Guru di Malang Ceritakan Awal Mula Kepeduliannya Pada Sampah

Sulaiman Sulam, merupakan Guru SMKN 6 Kota Malang yang sukses lanjutkan pendidikan S2 berkat hasil mengumpulkan sampah.

Penulis: Ayu Mufidah Kartika Sari | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/AYU MUFIDAH
Sulaiman Sulam, Guru SMKN 6 Kota Malang yang sukses lanjutkan pendidikan S2 dari Hasil Memulung 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sulaiman Sulam menjadi sosok inspiratif di tengah banyaknya kasus putus sekolah karena biaya.

Guru SMKN 6 Kota Malang ini sukses melanjutkan pendidikan pasca sarjana di sebuah perguruan tinggi di Kota Malang berkat hasil memulung.

Sulaiman Sulam mengumpulkan sampah yang ia cari sejak tahun 2016.

Ide membiayai pendidikan pasca sarjana didapatkan Sulaiman Sulam dari program bank sampah yang tengah digalakan di sekolahnya.

(Curi Motor di Kawasan Pabrik, Pria Berpistol ini Tertangkap dan Ditelanjangi)

(Dibekuk Polres Tanjung Perak, Mustofa: Saya Bilang Bisa Datangkan Uang, Tapi Bukan Uang Asli)

Pria yang akrab disapa Sule ini mengaku sangat peduli terhadap lingkungan.

Awal mula kepedulian Sule kepada sampah terjadi pada tahun 2011 lalu saat dirinya membuang sebuah kertas kecil.

Sule menceritakan kala itu dirinya berada di sebuah SPBU untuk mengisi bensin kendaraannya.

"Saya ditegur sama petugasnya karena buang kertas kecil dari kantung saya saat mau keluarkan uang. Saya ingat, petugas itu masih sangat muda. Mungkin berusia 17 tahun," ucap Sule.

Dari kejadian tersebut, Sule merasa tertampar karena tindakannya yang mencemari lingkungan diingatkan sosok yang lebih muda darinya.

"Saya malu, saya yang pendidikan sarjana dan sebagai guru tapi kepeduliannya masih kurang dibanding anak usia 17 tahun," lanjut Sule.

(Buntut Insiden Ini Talkshow, Shandy Minta Maaf Lagi ke Sule, Langsung Direspon: Saya Lagi Sensitive)

(Lini Depan Persija Mengerikan, Arema FC Siapkan Antisipasi Khusus ini)

Sejak itu, Sule mengatakan, lebih peduli dengan lingkungan hidup, terutama sampah.

"Tahun 2012 saya dikirim sekolah untuk mengikuti pelatihan pengelolaan sampah. Dari situ, kami dikenalkan bank sampah," jelas pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur ini.

Sayangnya, Sule menilai program bank sampah yang ia pelajari, tidak banyak diterapkan di kehidupan sehari-hari, hanya sebatas pada event-event tertentu.

Karena hal tersebut, ia pun berinisiatif untuk mengadakan tabungan untuk siswa-siswanya dengan bank sampah.

"Tahun 2016 saya bikin bank sampah. Siswa-siswa di sini bisa setorkan simpanan ke bank sampah untuk kemudian dicatat di buku tabungan," kata dia.

(Buntut Insiden Ini Talkshow, Shandy Minta Maaf Lagi ke Sule, Langsung Direspon: Saya Lagi Sensitive)

(Pekerja Proyek Tol Pandaan-Malang Tewas Tertimpa Scaffolding, Begini Pengakuan Pihak Kontraktor)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved