Parjo Project, Produsen Aksesoris Berbahan Kulit di Surabaya yang Usung Style Jepang
Parjo Project ialah satu UMKM yang menawarkan beragam jenis produk berbahan kulit asli mulai dari tas, dompet, clutch, card holder dan gantungan kunci
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penggunaan bahan kulit asli dalam produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih terus diminati.
Parjo Project (@parjo_project) satu di antara UMKM yang menawarkan beragam jenis produk berbahan kulit asli mulai dari tas, dompet, clutch, card holder sampai gantungan kunci.
Dia membandrol karya-karyanya dengan harga Rp 400 ribu - Rp 1,6 juta.
Pemilik Parjo Project, David Surya Hendra Suparjo mengungkapkan sangat suka dengan berbagai aksesoris berbahan kulit.
(Sempat Tertunda, Angkasa Pura Optimistis Overlay Bandara Juanda Selesai Pertengahan 2019)
(Belasan Narapidana Lapas Tulungagung Langsung Bebas Begitu Dapat Remisi Hari Kemerdekaan)
"Akhir tahun 2017 saya mencoba untuk membuka Parjo Project ini, yang fokus ke bahan kulit asli," ungkapnya kepada TribunJatim.com di pameran Koperasi dan UMKM Expo 2018 di Grand City Convex Surabaya, Kamis (16/8/2018).
David biasa menggunakan bahan kulit yang didapat dari pabrik dalam bentuk sudah finishing menjelaskan.
"Biasanya ambil bahan kulit sapi, domba, ular, dan biawak dari Magetan, Probolinggo, Pasuruan, dan Malang. Sementara untuk kulit domba ambil dari Garut," terangnya
David tidak memproduksi produknya dalam jumlah banyak karena proses pembuatannya juga masih dalam bentuk handmade.
Dia mengandalkan sistem pesanan untuk konsumen yang berminat membeli produknya.
"Kalau produk dari Parjo Project yang paling banyak produksi biasanya gantungan kunci dan card holder. Karena itu untuk souvenir pernikahan maupun acara-acara dari perusahaan. Permintaannya lumayan besar bisa 1000 item dalam satu kali pemesanan," terangnya.
(VIDEO: Mengenal Pencak Silat dan Tarian Mandeleng, Seni Khas Pulau Bawean yang Adopsi Gaya Melayu)
(Gandeng Petani Lewat Breding Kediri, Benih Jagung Hibrida Indonesia Tembus Srilanka)
Dijelaskan David, produk yang menjadi incaran para pelanggannya saat ini adalah clutch dari kulit sapi jenis swep dan crazy horse.
Kata dia, kebanyakan peminatnya adalah pelanggan laki-laki.
"Parjo Project ini produknya mengincar anak muda dan style yang diaplikasikan ke Parjo Project lebih ke arah Jepang. Contohnya saja tas," tuturnya.
Dalam satu kali kegiatan pameran, diakui David, volume penjualan Parjo Project masih terbilang tentatif.
Sebab, hal tersebut juga dikarenakan setiap kegiatan pameran yang diikuti juga berbeda-beda.
"Namun, kalau dirata-rata setidaknya dalam satu kali pameran bisa terjual kurang lebih sampai 40 unit," tukasnya.
(Tak Hanya Sediakan Rupiah, Bank Indonesia Turut Berbagi di Pulau Bawean Melalui PSBI)